Visa Umrah on Arrival
Oleh: Budi Marta Saudin (WNI tinggal di Saudi)
Saudi memberikan Visa umrah on Arrival kepada banyak negara. Bagi warga negara tersebut, mereka tidak usah mengurus visa sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.
Cukup modal passpor dan tiket, mereka dapat stempel visa umrah saat tiba di bandara Saudi.
Negara yang dispesialkan ini adalah anggota Uni Eropa, Inggris Raya, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Kazakhstan, Brunei Darussalam, dan China.
Kenapa Indonesia tidak masuk ya?
Beberapa alasan yang dapat dijangkau oleh logika adalah:
Pertama, masyarakat kita, tanpa diberikan visa umrah on arrival pun datang berbondong-bondong ke Saudi. Setiap tahunnya ada jutaan WNI pergi ke tanah suci, baik untuk umrah dan haji.
Untuk haji, lebih dahsyat lagi peminatnya. Yang reguler sampai nunggu puluhan tahun, haji furoda bayar ratusan juta, haji ekspatriat juga mahal, bahkan banyak yang nekad haji koboy datang dari Indonesia.
Ibaratnya, visa on arrival ini seperti promo dagangan. Pemberian diskon adalah untuk menarik agar pelanggan mau beli produknya. Lihat saja, sebagian besar yang diberikan kesempatan ini adalah negara mayoritas penduduknya non muslim.
Kedua, jika dilihat dari kebanyakan negara yang dicantumkan dapat visa umrah on arrival adalah negara-negara yang masuk definisi negara maju. Jadi mereka ini dianggap kaya, banyak uang, layak, dan tentunya warga yang datang pakai visa ini gak akan overstay (menetap) dan cari penghidupan di Tanah Suci.
Loh, tapi ada Malaysia, Brunei, dan Singapura, kan mereka satu rumpun dengan kita?
Iya. Betul satu rumpun. Tapi mereka dianggap kaya. Lihat saja, apakah banyak warganya yang cari pekerjaan di Saudi? Tentu tidak.
Apapun itu, visa umrah reguler ATAUPUN on arrival, kita muslim Indonesia sangat cinta dan rindu Baitullah.
Semoga Allah mudahkan teman-teman untuk mengunjungi Baitullah Al Haram. Amin.
(fb)