BAGAIMANA BERSIKAP TERHADAP NASAB SEORANG/SEKELOMPOK MUSLIM..?

BAGAIMANA BERSIKAP TERHADAP NASAB SEORANG/SEKELOMPOK MUSLIM..?

Bismillah walhamdulillah, was sholatu was salamu 'ala Rasulillah Muhammad, wa 'ala alihi wa shohbihi ajma'in, amma ba'du: 

1. Urusan nasab adalah urusan internal sebuah keluarga Muslim. Mereka lebih tahu keadaan keluarganya. Apa yang mereka ucapkan secara jujur, dipersaksikan kepada Allah, membuahkan informasi nasab yang valid. Meskipun misalnya, keterangan nasab itu tidak tercatat dalam KK, akte kelahiran, sensus, atau buku nasab. 

2. Bagi Muslim lain TAK BOLEH terlalu jauh ikut campur dalam nasab sebuah keluarga Muslim. Haditsnya, "Kullul Muslimi 'alal Muslimi haromun damuhu wa maaluhu wa 'irdhuhu" (setiap Muslim atas Muslim lain diharamkan darahnya, hartanya, kehormatannya). 

Cukup bagi orang luar tahu dalam batas-batas yang wajar saja. Tak perlu masuk terlalu jauh. Karena bagaimana pun, orang luar tak bisa memverifikasi keadaan internal keluarga orang lain dengan menyeluruh. 

3. Bila Anda menolak silsilah nasab sebuah keluarga Muslim, sebagai keyakinan diri Anda pribadi, silakan saja! Itu hak Anda untuk percaya atau tidak. Meskipun jika kita mampu ber-husnuzhon kepada sesama Muslim, itu lebih baik. Tetapi untuk men-declare (menyatakan penolakan nasab) secara terbuka, itu sangat berbahaya. Bisa memicu FITNAH luas di tengah Ummat. 

CONTOH nyata: Perbuatan Imaduddin Cs telah menyalakan api fitnah skala nasional, bahkan dunia, sehingga saat ini banyak Muslimin ikut BERSEKUTU dalam dosa dan permusuhan. Saat ini banyak yang terlibat dalam pemutusan shilaturahim antar Muslim, sehingga dicabut keberkahan dan kemudahan rezeki di tengah kita. 😪😪 Nas'alullah al 'afiyah. 

4. Menuduh nasab Muslim lain palsu, putus, bathil, dan sebagainya; ia adalah tuduhan berbahaya. Di balik tuduhan itu mengandung makna: 

a. Menganggap si tertuduh sebagai pembohong

b. Menganggap si tertuduh bodoh (memalsukan nasab hanya dilakukan oleh orang bodoh)

c. Menganggap si tertuduh menipu dalam Syariat (karena mengklaim nasab yang bukan miliknya)

d. Menganggap si tertuduh durhaka kepada orangtua (karena mengganti nasab orangtua dengan nasab orang lain). 

e. Dan lain-lain. 

Siapa saja menuduh nasab kaum Muslim putus/batal, otomatis celaan-celaan buruk di atas akan menimpa kepada si tertuduh. Wal 'iyadzu billah

5. BANYAK yang berfikir bahwa, persoalan nasab ini hanya soal debat ilmiah, penelitian, atau polemik thok. Tak ada kaitan dengan yang lain. Anggapan itu salah total! Nasab adalah bagian dari IDENTITAS KESUCIAN kaum Muslimin. Oleh itu para ulama giat berjuang menjaga adab-adab PERNIKAHAN. Ia dimaksudkan sebagai upaya حفظ النسل (menjaga keturunan), atau dengan kata lain menjaga kesucian nasab kaum Muslimin. 

6. KETIKA tersebar tuduhan bahwa nasab sekelompok Muslim batal, putus, tertolak; tak sedikit dari kaum Muslimin yang ikut menyebarkan, ikut memuji, ikut mendukung, atau memperparah tuduhan tersebut. Alasannya karena, misalkan saja "Habaib kan kaum shufi sesat". Itu hanya permisalan ya... Anggaplah ini contoh umum saja. 🙏🙏

PERHATIKAN: Kesalahan suatu kaum atau kelemahan perilaku mereka adalah satu perkara; sedangkan kesucian nasab mereka adalah perkara lain. Kesalahan perbuatan TIDAK BISA membatalkan nasab seseorang. Itu harus dicatat dengan TINTA TEBAL. 

7. Apakah Anda pernah mendengar riwayat, bahwa di Akhirat nanti "seseorang akan dipanggil nama dirinya dan nama ayahnya". Apa pernah mendengar itu? Sehingga kaum Muslimin terbiasa menyebut nama dirinya dengan BIN ke ayahnya. 

Jadi para shahabat, masalah nasab ini bukan persoalan sepele. Ini masalah besar. Artinya, masalah nasab ini digunakan sampai saat di HARI AKHIRAT nanti. Oleh itu jangan bercanda dalam perkara nasab. 

8. TERAKHIR dan ini yang terpenting! Katakanlah misalnya Anda menolak nasab Muslim lain, dengan alasan tertentu. Atau Anda menganggap nasab mereka putus atau bathil. (Kita bersikap fair saja, tak perlu ewuh pakewuh. Katakanlah, Anda menuduh Muslim lain bathal nasabnya). 

Tuduhan Anda itu bisa BENAR, bisa juga SALAH. Verifikasi DNA pun tidak bersifat mutlak, terkadang ada kesalahan dalam aplikasinya. Yang lebih tahu BENAR atau TIDAKNYA adalah Allah Al 'Aliim. Artinya batas keterlibatan kita hanya bisa menduga-duga saja.

a. Bila tuduhan Anda benar, Anda selamat. Dan kebenaran tuduhan Anda itu sekaligus menjadi musibah bagi orang-orang yang Anda tuduh. Dengan kata lain, kebenaran itu merampas ketenangan hidup mereka. 

b. Tetapi... bila tuduhan Anda SALAH... Nah ini, kami tidak bisa berkomentar banyak. Bila tuduhan Anda SALAH, ya... HABISLAH agama Anda! Anda akan menjadi manusia bangkrut karena telah menuduh sesama Muslim (yang tidak bersalah) nasabnya terputus. Ingat riwayat tentang kaum "muflisun" (bangkrut di Akhirat). 

9. Bagaimana dengan orang yang menuduh nasab Ba'alawi terputus, tidak bersambung kepada Rasulullah SAW..? 

Bila tuduhan itu benar, Anda tak beroleh keuntungan apapun. Harta tak bertambah, pahala belum tentu didapat. Tetapi Anda harus MENCARIKAN GANTI nasab Ba'alawi dengan nasab lain yang lebih kokoh tak tertandingi, agar syarat TERPELIHARANYA NASAB RASULULLAH صلى الله عليه و سلم tetap terlaksana. Karena nasab Rasulullah SAW tidak boleh terputus, sesuai ayat terakhir Surat Al-Kautsar. (Bicara nama surat ini jadi teringat Penerbit Al-Kautsar yang dikomandani Sidi Tohir Bawazir 😁 ).

Tetapi bagaimana seandainya tuduhan itu SALAH? Apa yang akan terjadi pada para penuduh? JELAS para penuduh ini nanti di Akhirat akan HABIS. Mengapa? Karena semua anggota Ba'alawi di seluruh dunia akan menggugat dirinya. Apa yang tersisa setelah itu..? Ya silakan Anda renungkan sendiri. 

10. Masuk dunia nasab itu sama dengan masuk DUNIA KEHORMATAN kaum Muslimin. Anda harus sangat hati-hati! Boleh saja masuk dunia seperti ini, misalnya ingin menggugat nasab sekelompok Muslim. Tetapi dengan beberapa kepentingan: 

a. Ada masalah-masalah darurat (mendesak) yang merugikan kehidupan kaum Muslimin, seandainya tidak memasuki urusan ini. 

b. Anda memiliki bukti-bukti sangat kuat, yang tak mengandung keraguan di dalamnya. 

c. Anda telah melakukan klarifikasi ke pihak pemilik nasab dan mendapatkan keterangan yang nyata.

□ KAMI sih yakin, kegaduhan ini akan terus dimainkan, agar Ummat sibuk, sehingga terlupa persiapan PEMILU 2024 yang akan diadakan sekitar ENAM BULAN lagi. Ke sana kan sebenarnya arahnya. 

□ Bukti terkuat kebenaran kaum Ba'alawi, ya eksistensi mereka saat ini yang katanya jutaan orang di seluruh dunia. Kalau hari ini mereka EKSIS, berarti di zaman-zaman sebelum juga eksis. Tak mungkin di hari ini mereka ada, tetapi tidak ada nenek moyangnya di masa lalu. Itu mustahil. Adapun perkara INFORMASI/khabar, itu hanya memperkuat saja. 

Demikian, wallahu A'lam bis showaab. 

Bumi Allah, 31 Agustus 2023. 

(Oleh: Sam Waskito)

Baca juga :