[PORTAL-ISLAM.ID] Bagi yang pernah Haji atau Umroh pasti tahu sudut ka'bah ini disebut Rukun Yamani.
Semoga yang benci denga keturunan Yaman tidak terkendala saat melintas Thowaf di sini.
Rukun Yamani adalah sisi Ka'bah yang sejajar dengan Hajar Aswad, tepatnya di sudut barat daya yang kiswahnya terbuka. Disebut Rukun Yamani karena sudut Ka'bah yang bagian barat daya kalau ditarik garis lurus ke selatan persis sejajar dengan negara Yaman.
Orang Yaman adalah orang yang paling baik agamanya dan paling lembut hatinya. Mereka di puji oleh Rasulullah, jika suatu penduduk negeri sudah dicintai Rasulullah, pasti Allah SWT dan penduduk langit juga memuji dan mencintainya.
Allah juga melebihkan negeri Yaman dibanding negeri-negeri lainnya setelah Mekkah dan Madinah.
Negeri Yaman ini mendapat julukan dari Allah SWT dengan sebutan Baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur (Negeri yang aman, dan senantiasa mendapat ampunan Rabb-nya).
Selain itu, Nabi Muhammad juga merekomendasikan negeri ini dihuni di akhir zaman.
Pada akhir zaman nanti, umat Islam pada akhirnya akan menjadi pasukan perang.
Hal ini sudah disabdakan Nabi Muhammad SAW. Dari Abdullah bin Hawalah mengatakan, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Hendaklah kalian memilih Syam. Karena ia adalah negeri pilihan Allah. Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya. Jika tak bisa, hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya). Karena Allah menjamin untukku negeri Syam serta penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan Ibnu Hibban. Dinilai shohih oleh Al-Hakim dan Al-Albani).
Dari Abu Hurairah – radhiyallahu ‘anhu – dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Penduduk Yaman telah datang kepada kalian, mereka adalah orang-orang yang paling luluh hati, dan paling lembut hati, keimanan ada di Yaman dan hikmah ada di Yaman. (HR Bukhari – Muslim).
Dari sahabat Tsauban berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda,
“Sesungguhnya kelak aku akan berada di samping telagaku. Kemudian Aku akan menghalangi orang-orang yang akan meminum dari telagaku, agar penduduk Yaman dapat meminumnya terlebih dahulu. Aku memukul dengan tongkatku, sehingga air telaga tersebut mengalir untuk mereka.” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar beliau menyebutkan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pernah berdoa: “Ya Allah berkatilah kami pada Syam dan pada Yaman. (HR Bukhari)
Lantas adakah doa yang lebih mustajab dibanding Doa Nabi?
Nabi Muhammad SAW bahkan pernah memuji negeri ini dalam sabdanya, “Sesungguhnya aku benar-benar mencium harumnya karunia Tuhan yang Maha Pemurah dari Yaman. Berapa banyak mata air kemurahan dan hikmah yang terpancar dari sana.”