Al-Baik yang Baik
Syakur Abu Ghazalah, pendiri warung makan ayam goreng cepat saji Al Baik, mungkin tak terbayang jika usahanya berkembang pesat.
Sang pendiri telah tiada, bisnis diteruskan oleh anak-anaknya.
49 tahun lalu, ia hanyalah sebuah gerai makan biasa. Jual ayam goreng di pinggiran kota Jeddah.
Awal pendiriannya bernama Broast Restaurant, tahun 1974, belum ada jamaah haji dan umrah asal Indonesia yang tahu produk makanan ini.
Setelah puluhan tahun sukses berkiprah memenuhi syahwat perut, Al Baik dikenal seantero Saudi, bahkan hingga ke mancanegara.
Bahkan, dulu, sebelum Al Baik buka cabang di kota selain Jeddah dan Mekkah, orang Saudi menjadikan produk olahan ayam ini sebagai oleh-oleh umrah.
5 tahun lalu, saat awal saya mukim di Kota Riyadh, jika safar ke Mekkah, menu pilihan untuk dibawa pulang adalah Al Baik.
Kini, gerai Al Baik tersebar di Riyadh. Mungkin ada lebih dari 10 warung. Dan semuanya ramai.
Jika warung Al Baik bersebelahan dengan merk lain, sudah tentu akan terlihat ketimpangan yang besar. Al Baik ramai dan produk lain sepi.
Selain cita rasa yang istiqomah terjaga lezatnya, Al Baik juga konsisten dengan harga yang tergolong cocok untuk kaum menengah ke bawah.
(Budi Marta Saudin)