[PORTAL-ISLAM.ID] Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis berterima kasih kepada Türkiye karena telah membantu negaranya memerangi serangkaian kebakaran hutan yang mengamuk.
"Terima kasih kami sampaikan kepada Türkiye karena telah mengirimkan dua pesawat pemadam kebakaran dan satu helikopter untuk membantu kami memerangi kebakaran hutan. Terima kasih Türkiye!," kata Mitsotakis di Twitter, Sabtu (22/7/2023).
Kementerian Luar Negeri Yunani juga berterima kasih kepada Ankara atas bantuannya, dengan mengatakan: "Terima kasih #Türkiye atas kesiapan Anda untuk memberikan dukungan pemadam kebakaran & membantu #Yunani dalam mengatasi kebakaran hutan yang parah."
Sebelumnya Jumat, Türkiye mengirim dua pesawat pemadam kebakaran amfibi dan helikopter pemadam kebakaran untuk membantu Yunani.
"Di bawah instruksi Presiden Recep Tayyip Erdoğan, 2 pesawat pemadam kebakaran dan 1 helikopter pemadam kebakaran yang terdaftar dalam inventaris Kementerian Pertanian dan Kehutanan Direktorat Jenderal Kehutanan dan kru akan dikirim ke Yunani," kata Direktorat Komunikasi Turki di Twitter Jumat.
“Pesawat amfibi dengan kemampuan manuver yang efektif dan helikopter pemadam kebakaran yang diproduksi dengan sumber daya lokal dan nasional akan digunakan di Yunani untuk menanggapi kebakaran hutan,” tambahnya.
Pesawat dan helikopter pemadam kebakaran tiba di Yunani Sabtu pagi.
Yunani telah berjuang dengan serangkaian kebakaran hutan sejak Senin (17/7/2023) pekan lalu, dengan pesawat pemadam kebakaran dan personel dari beberapa negara tiba untuk membantu memadamkan api.
Bersama dengan Türkiye, Prancis, Italia, Siprus, Slovakia, Israel, dan Yordania juga mendukung upaya dengan pesawat dan helikopter pemadam kebakaran, kata Pertahanan Sipil Yunani.
Sikap itu akan semakin meredakan ketegangan antara kedua tetangga dan menambah momentum pemulihan hubungan yang disepakati oleh Mitsotakis dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan pada KTT NATO baru-baru ini di Lithuania.
Perlu disebutkan bahwa Yunani dan negara tetangga lainnya bergegas membantu Türkiye setelah gempa bumi kembar yang menghancurkan pada 6 Februari, yang menewaskan lebih dari 50.000 orang di bagian tenggara negara itu.[DailySabah]