Surya Paloh: “Anies, Kau Jangan Menyerah”
Oleh: Alex Wibisono, Kolumnis
Surya Paloh. Dia ketum Partai NasDem. Partai yang pertama kali mendeklarasikan Anies. Tepat ketika Anies akan dikriminalisasi.
Hasilnya, kagak jadi kriminalisasi. Paling tidak sampai hari ini. Kalau tetap lakukan kriminalisasi, itu nekat namanya. Bisa ribut. Keributan yang akan meluas ke seluruh negeri.
Anies dijegal. Itu fakta. Bahkan banyak fakta. Kagak bisa dibantah. Mau pakai jurus apapun, publik telah melihat fakta-fakta itu. Terlalu banyak buktinya. Ada “Pak Tua” yang sekarang rajin podcast. Bantah penjegalan Anies. Ya, diketawain bayi yang baru lahir kemarin shubuh. Lucunya keterlaluan.
Pak Tua hari-hari kerjanya marah. Entah kebencian macam apa yang membuat Pak Tua, seperti dendam kesumat ama Anies. Kemarahannya berjilid-jilid, kagak habis-habis.
Kite doain Pak Tua selalu sehat dan panjang umur. Masih hidup ketika Anies Baswedan jadi presiden. Biar beliau punya waktu untuk membuktikan semua omongannya tentang Anies. Biar ada kesempatan buat instrospeksi.
Kita lupakan Pak Tua. Biarkan beliau sibuk dengan ocehannya. Ocehan orang tua yang sudah kagak punya kesibukan lagi. Energi dan kecerdasannya sudah habis. Mumpung masih ada sisa usia. Entah sampai kapan beliau mampu bertahan dengan “olahraga mulutnya”.
Atas penjegalan sana sini, dan macam-macam serangan dari kanan kiri. Ternasuk serangan dari Pak Tua dan gerombolannya hingga berhari-hari. Surya Paloh kasih nasehat kepada Anies: “Jangan Menyerah !”.
Top! Ini nasihat luar biasa. Di tengah badai yang menimpa Surya Paloh, tokoh yang punya janggut lebat ini masih bisa memberi nasihat kepada Anies.
Hari ini, kagak ada yang lebih berat menghadapi badai selain Surya Paloh. Sejak mendeklarasikan Anies, ancaman bertubi datang dan nyata. Ancaman telah dibuktikan. Satu persatu kader Nasdem di parlemen berurusan dengan hukum. Menkominfo Johnny G Plate masuk penjara. Giliran Mentan Yasin Limpo, sedang diincar hukum. Begitu juga Siti Nurbaya, Menteri Kehutanan sudah mulai disebut-sebut.
Sebelumnya, Surya Paloh berpikir, konsekuensi mendeklarasikan Anies hanya berakibat para menetrinya direshuffle. Ternyata, tidak. Mereka satu persatu dipenjara.
Kagak hanya itu, bisnis Surya Paloh mulai satu persatu dirontokkan. Iklan BUMN di Metro TV mulai menghilang. Sejumlah perusahaan mulai pada takut pasang iklannya.
Bisnis ketering Surya Paloh di Freeport diputus. Begitu juga bisnis-bisnis lainnya. Walaupun begitu, Surya Paloh tidak ada kata menyesal. Ia katakan: “jika dulu selalu memilih calon presiden yang bisa menang. Akibatnya, negara ini jadi rusak. Saat ini, saya memilih calon presiden yang bisa memperbaiki negeri ini. Calon presiden yang bisa membawa perubahan.”
Kata Surya Paloh: “Anies, jangan pernah menyerah”. Apa jawab Anies? “Saya dua kali lipat bertambah semangat”.
(Sumber: kba)