Surat Al-Quran Ada Yang Hilang?? Tanggapan Untuk Mun'im Sirry

Surat Yang Hilang?

Oleh: Abdul Wahab Ahmad

Sebab SS Pak Prof ini (Prof. Mun'im Sirry) terlanjur viral, saya jadi ingin membahas ini tipis-tipis dengan harapan para pembaca umum bisa menambah wawasan tentang ilmu al-Qur'an.

Begini, dalam ilmu al-Qur'an dan ushul fiqh ada satu bab yang berjudul Nasakh. Nasakh ini artinya menghapus suatu ayat. Nasakh terbagi menjadi tiga jenis, yakni:

1. Menghapus tulisan dan pemberlakuannya
2. Menghapus tulisan tapi tetap diberlakukan
3. Menghapus pemberlakuan tapi tulisannya masih ada

Dari segi ada tidaknya ganti, nasakh ada yang dihapus lalu diganti dengan ayat lain. Ada pula yang dihapus tapi tidak ada gantinya, semisal dua ayat yang akan kita bahas ini.

Nah, salah satu contoh ayat (surat) yang dihapus tulisannya dari mushaf adalah dua surat pendek berisi satu ayat doa, yakni surat al-Hafd (الحفد) yang isinya sebagai berikut:

بسم الله الرحمن الرحيم اللهم إياك نعبد ولك نصلي ونسجد وإليك نسعى ونحفد نرجو رحمتك ونخشى عذابك إن عذابك بالكفار ملحق

dan surat al-Khul' (الخلع) yang isinya sebagai berikut:

بسم الله الرحمن الرحيم اللهم إنا نستعينك ونستغفرك ونثني عليك الخير كله ونشكرك ولا نكفرك ونخلع ونترك من يفجرك

Kedua surat pendek itu memang sudah dihapus tulisannya sehingga kita tak dapat menjumpainya dalam mushaf standar yang ada saat ini. 

Imam Suyuthi dalam tafsirnya menyampaikan beberapa riwayat yang berbeda yang memuat sedikit perbedaan redaksi kedua surat tersebut. 

Namun demikian bukan berarti keduanya hilang tidak terpakai sebab seperti diterangkan dalam riwayat dari Umar, as-Sufyan, al-Hasan dan lain-lain, kedua surat yang dihapus tersebut justru tetap dibaca sebagai doa qunut. (as-Suyuthi, ad-Durr al-Mantsur, VIII/297-298). Jadi, anda boleh membaca keduanya sebagai qunut.

Meski sudah dihapus dari mushaf, Ubay bin Ka'ab dan Ibnu Mas'ud tetap menuliskannya di mushaf pribadi mereka. Keduanya diletakkan secara berurutan sebagai berikut: surat al-Ashr lalu al-Khul' lalu al-Hafd lalu al-Humazah dan seterusnya (as-Suyuthi, al-Itqan, I/223). 

Langkah ini wajar sebab koleksi pribadi para sahabat kadang memuat hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dimasukkan di sana. 

Ada juga ayat yang tidak ditulis dalam koleksi pribadi sahabat tapi mereka hafal sebagai bagian dari al-Qur'an pada masa lalu sebelum dihapus (di-nasakh), yakni ayat rajam sehingga anda tidak akan menemukannya di al-Qur'an sekarang. 

Hal seperti ini bukan temuan baru sebab catatan keberadannya diabadikan oleh para ulama dalam karya mereka.

Jadi, apakah kedua surat ini hilang? Jawabannya adalah tidak hilang, hanya memang tidak ditulis (dalam mushaf Al-Quran) sebab dinasakh. Kalau memang hilang, tentu tidak akan dijumpai di mana pun dan tidak akan dibaca saat qunut. 

Pernyataan dalam SS pak prof di potongan quote ceramah maupun di bukunya (lihat ss buku di bawah) bahwa surat ini hilang dan mencoba direkonstruksi oleh kawannya adalah pernyataan aneh

Ini sama seperti orang yang masuk ke garasi mobil anda dan menemukan stiker di sana lalu bilang bahwa dia menemukan stiker yang hilang dari mobil anda dan mencoba merekonstruksinya kembali (memasangnya kembali). Anda mungkin akan senyum-senyum berkata: "Mas, stiker itu gak hilang, memang sudah tidak saya pasang".
Oh ya, tulisan yang tepat adalah al-Hafd pakai huruf dal (د) dan dalam bentuk mashdar sehingga tidak tepat bila ditulis al-Hafidz atau al-Hafiz. Juga yang tepat adalah al-Khul' sehingga tidak tepat ditulis al-Khal' apalagi al-Halaq. 

Semoga bermanfaat.

(fb)

Baca juga :