Sherly Annavita, Sudah Lama Saya Mengagumi Kecerdasannya

Sherly Annavita, Sudah Lama Saya Mengagumi Kecerdasannya

Oleh: Geisz Chalifah

Saya tak kenal secara pribadi dan tak pernah pula bertemu langsung.

Namun beberapa tentang latar belakang Sherly saya baca dan mengingatnya.

Di Apel Siaga Perubahan Nasdem saya mendapat tempat di tribun paling atas GBK dengan gate nomor 52.

Penuhnya manusia membuat udara menjadi lembab dan agak gerah berada disitu. Acarapun belum dimulai.

Saya turun lagi ke lantai dasar lalu mencari cafetaria untuk ngopi dan merokok (soal Rokok ini, Anies tak suka tapi juga tak pernah komplain karena dia tau saya selalu punya jawaban yg “ngeselin”. Walau dia tetap tak suka dgn kebiasaan itu.)
Alasan saya selalu sama: Minum Alkohol kagak, Judi kagak, maksiat engga, narkoba apalagi. Dosa gue atu2nya rokok. Masak masih dilarang juga?
Tentu saja itu cuma jawaban yg cuma memberi pembenaran diri sendiri tanpa alasan yg rasional, namun krn udah kebiasan lama mau gimana lagi.

Lalu saya bertemu Andi Angger dia Tim yang melekat pada Anies, saat acara apel siaga, barcode utk masuk stadion pun dia memiliki akses ke ruang VIP.

Saya balik keatas untuk menuju Tiribun tempat yg disediakan utk saya dan teman2 lain.

Sebelum menaiki tangga selanjutnya, disebelah kiri ada pintu untuk memasuki ruang VIP tempat para petinggi dari Partai Nasdem dan tamu VIP lainnya dari petinggi partai lain yg hadir.

Saya tak meminta utk memasuki ruangan itu. Hanya pada security yang sedang berjaga saya bertanya: Apakah Pak Anies sudah sampai?
Security mengatakan: Pak Anies belum tiba. Tanpa satu patah katapun saya meminta agar diperbolehkan memasuki ruangan yang khusus VVIP tsb.

Saya bersiap balik badan untuk menunuju naik tangga lagi menuju Tribun yang paling atas. Buat saya dimanapun saya ditempatkan tak ada masalah. Ini perjuangan memenangkan Anies. (Bukan perjuangan Eksistensi diri GUE harus ada di deretan VIP. Ga penting itu).

Saya balik badan mau menuju ketempat semula, salah satu security berjaga berkata: Bapak tadi dicari oleh yang tadi bicara dgn bapak. Silahkan masuk dari sini saja.
Security dengan ramah mempersilahkan saya melewati ruangan yang dibarikade. Entah karena dia mengenali wajah saya, atau karena saya memang tak mau memberatkan tugasnya dengan memaksakan diri memasuki pintu yang saya memang tak punya akses untuk itu.

Saya katakan Tanda masuk saya bukan disini apakah tak akan jadi masalah buat kami berdua?
Security tak langsung menjawab, malah langsung membuka pagar pembatas: Tidak papa Pak, Bapak sudah dicari sama teman bapak yang tadi bicara dengan bapak. Rupanya teman itu yang memang mengatur ruangan khusus tersebut.

Saya memasuki ruangan itu melewat bangku-bangku yang sudah dipenuhi banyak orang.

Lalu ada Chozin Amrullah saya bersalaman dgn Chozin lalu Chozin mengenalkan perempuan berkerudung yang duduk disebelahnya. Saya katakan: Saya kenal dan membaca juga belajar banyak tentang dia (perempuan disebelah Chozin itu). Yang namanya saya tau dan video2nya bertebaran diberagam media sosial.

Perempuan itu membalas: Terbalik, sayalah yang belajar banyak dari perdebatan2 abang di tv.
Kami sama2 tertawa. Lalu saya ceritakan: Saya membaca berita tentang kamu yang sudah diterima di Kampus UGM namun pindah Ke Kampus Paramadina semata - mata karena rektornya Anies Baswedan. Chozin langsung menyelak: Berarti benar itu bang Geis ngefans dengan kamu, sergah Chozin sambil tertawa.
Kamipun bertuka nomor HP dan berfoto bersama dan janjian untuk membuat wawancara (podcast) bareng.

Sherly Annavita sangat cerdas tak heran akun2nya difollow oleh jutaan orang.
Dan yang lebih menampakan kecerdasannya lagi. Dia memilih jalan yang tak mudah, jalan yang berliku dan penuh perjuangan. Sherly berada dibarisan Anies Baswedan.
Buat saya, orang rela berada dibarisan Anies Baswedan adalah tentu saja mereka yang memiliki Integritas, punya optimisme bahwa bangsa ini akan lebih baik dipimpin oleh Anies Baswedan. (Rekam jejaknya sudah membuktikan itu.)

Kini ada pula perempuan cerdas, pengetahuannya mendalam tentang persoalan bangsa. Dengan tulus ikhlas membantu Anies Baswedan.

Sherly Annavita sangat paham pada siapakah harapannya atas bangsa ini dia titipkan.
Dengan kecerdasannya Sherly memilih menitipkan harapan pada seorang Anies Baswedan.

Perjuangan mendukung Anies Baswedan ini bukan saja membuat saya percaya diri namun juga ada kebanggaan didalamnya karena: Kita mendukung Anak Bangsa terbaik yang gagasan dan relam jejak tak meragukan sedikitpun.

(*)
Baca juga :