[PORTAL-ISLAM.ID] Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan membagikan momen saat menjalani ibadah shalat Jumat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Momen itu dibagikan Anies melalui Instagram resminya @aniesbaswedan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku terharu mendengar khutbah yang disampaikan oleh khatib.
“Ia (khotib) tersedak. Kalimatnya terbata-bata. Terhenti. Suara khotib jadi parau, tapi ia paksakan untuk meneruskan khotbahnya. Mungkin mata dan pipinya telah basah. Suasana jamaah jadi haru. Itulah suasana khotbah Jumat di Masjid Nabawi di Madinah Al-Munawarah siang tadi,” tulis Anies dalam keterangan videonya, Sabtu, 8 Juli 2023.
Dalam video yang dibagikannya, terlihat ribuan jamaah shalat Jumat dengan khusyuk mendengarkan khutbah. Menurut Anies, semua jamaah shalat Jumat terbawa dalam suasana yang amat menyentuh.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyampaikan dalam khutbahnya, sang khatib memberikan pesan yang akan dibawa oleh seluruh jamaah haji saat kembali ke Tanah Air.
Dia mengatakan, jamaah shalat Jumat di Masjid Nabawi yang mayoritas para haji, tidak hanya mendengarkan dengan telinga, mereka semua mendengarkan dengan hati.
“Pesan yang disampaikan sepenuh hati oleh khatib itu masuk ke dalam hati setiap pendengarnya. Jadi bekal untuk pulang menempuh hidup pada etape berikutnya di tanah airnya masing-masing,” ucap mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Dalam unggahan tersebut, Anies mengutip pesan-pesan menyentuh yang disampaikan sang khatib. Berikut kutipan khutbahnya:
Sesungguhnya untuk setiap kedatangan ada kepulangan dan untuk setiap pertemuan ada perpisahan. Begitulah sunnah Allah.
Setelah kami melihat para jamaah haji datang dari segenap penjuru dan negeri yang jauh, supaya mereka menyaksikan sebagai manfaat dan pembelajaran bagi mereka. Bahasa, warna kulit, negara, ras, dan usia mereka berbeda-beda.
Setelah musim haji selesai lalu para tamu Allah yang Maha Rahman berpisah dengan tempat terbaik, tanah suci, tapi hati mereka bergolak dengan perasaan yang mendalam.
Wahai hamba Allah, para jamaah haji itu telah mengucapkan selamat tinggal kepada Baitullah al-Haram, sedang lisan mereka mengucapkan: A’iduun, aayibun, taaibun, lirabbina hamidun (kita kembali, sebagai hamba yang bertaubat, kita sebagai hamba yang memuji rabb kami).
Kegembiraan yang menghantarkan para haji kembali ke negerinya. Mereka telah menyelesaikan ibadah haji.
Mereka telah “kembali” seperti pada hari ibunya melahirkan mereka. Mereka pulang ke tanah airnya dengan membawa “harta rampasan” yang patut disyukuri dan dipuji, yaitu aib yg ditutupi dan dosa-dosa yang diampuni.
Maka sudah sepatutnya bagi mereka untuk memotivasi diri agar tabah, bertaubat dengan sungguh-sungguh, memperbarui perjanjiannya dengan Tuhan, dan istiqamah dalam ketaatan kepada Allah. (kba)