RUU Kesehatan disahkan, saham SILO (Siloam Hospital) langsung naik

Oleh: Ahmad Gozali (Finacial Planner)

UU Omnibus Kesehatan diketok palu, saham SILO langsung ngacir.

Emang apa hubungannya?
let me spill...

2 bulan terakhir ini 2x saham SILO terbang tinggi:

(1) 2210 di tgl 12Jun, ada 2 faktor: pembahasan RUU Kesehatan & buy-back saham setelah rilis kinerja keuangan 1Q23

(2) 2000 di tgl 12Jul kemarin berbarengan dengan ketok palu UU Kesehatan, yang dianggap menguntungkan bagi SILO.

Dalam UU Kesehatan yang baru, 'produksi' dokter spesialis berbasis RS, bukan lagi berbasis Universitas.

Ini menguntungkan bagi RS besar termasuk SILO karena bisa menjadi basis pendidikan dokter spesialis, yang selama ini dikuasai Univ/RS tertentu saja.

Hilangnya mandatory spending (anggaran wajib kesehatan) pemerintah di bidang kesehatan juga sangat menguntungkan bagi RS Swasta karena tingkat kompetisi dengan RSU(D) menjadi berkurang.

Banyak daerah beberapa tahun terakhir membangun RSUD, setelah ini kemungkinan akan mengurangi anggaran karena tidak wajib.

Tanpa mandatory spending, Pemda akan 'malas' alokasikan APBD untuk kesehatan. Selama ini kan spending terbesar kebanyakan Pemda untuk bayar gaji.

Pembangunan RSUD baru jelas berkurang, dan bukan tidak mungkin RSUD eksis pun dikurangi anggarannya.

Hal ini akan menguntungkan RS dengan jaringan luas seperti SILO yang klaim hadir di wilayah dengan 60% populasi nasional.

Walaupun RS terbanyak adalah milik HEAL (45) barulah SILO (41), tapi sebaran SILO lebih luas (23 Provinsi).

Tanpa dukungan APBN yang kuat, peserta BPJS dengan skema PBI juga bisa terancam berkurang.

Ini risiko bagi RS yang mengandalkan mayoritas penghasilan BPJS seperti HEAL, namun cukup aman untuk SILO yang mayoritas pasien umum.

Kemudahan bagi dokter asing berpraktek di Indonesia juga akan menguntungkan bagi RS yang punya alokasi besar untuk SDM.

RS dgn alokasi besar untuk biaya SDM selain SILO (38% dari sales) adalah BMHS 53%, HEAL 32%, sedangkan MIKA hanya 21%.

(Dari twit @AhmadGozali)

👇👇
Baca juga :