MENELUSURI KEBENARAN "NASAB HABIB" PAKAI TEST DNA ???

NASAB PAKAI TEST DNA FAMILYTREE

Oleh: Gus Abdul Wahab Ahmad

Nasab tidak dapat ditentukan dengan test DNA, itu secara fikih. Tapi bukan ini yang ingin saya bahas sekarang. Saya sedang tertarik membahas data yang salah satunya ditemukan oleh Ust Muhammad Salim Kholili tentang lembaga test DNA Family Tree di Amerika yang jadi acuan beberapa pihak untuk menetapkan nasab darah birunya, yaitu FamilyTree

Akhir-akhir ini tentu banyak dari pembaca yang mendengar sebagian netizen meminta para Habaib untuk test DNA, nah yang biasanya mereka maksud adalah test ke lembaga FamilyTree ini sehingga bahasan soal lembaga ini menarik. 

Saya lama penasaran bagaimana lembaga di Amerika sana bisa menentukan si A keturunan Rasulullah Muhammad, si B keturunan Syaikh Abdul Qadir, si C keturunan Sayyidina Hasan dan seterusnya hanya dengan mengirim sampel air liur untuk ditest DNA. 

Pertanyaan logikanya, darimana lembaga itu punya database DNA seluruh tokoh di dunia di masa belasan abad lalu? 

Apakah mereka pernah mengambil sampel DNA Sayyidina Ali, Sayyidina Hasan, Sayyidina Husain, Syaikh Abdul Qadir dan seterusnya? Tentu saja tidak pernah. 

Tapi kalau tidak pernah bagaimana bisa mereka menghasilkan kesimpulan penentuan nasab berdasarkan DNA? Ini kejanggalan yang lama saya pertanyakan. 

Info sepintas yang saya dengar sebelumnya dari orang yang test DNA demikian: Lembaga FamilyTree mengetes banyak orang yang punya nasab habib lalu melihat kode DNA di darah mereka. Nanti kalau ada yang mengajukan test DNA lagi, maka dilihat apakah kode tersebut muncul. Kalau muncul kode yang sama berarti fix bahwa dia satu leluhur dengan para habib tersebut. Itulah yang saya dengar sebelumnya.

Akan tetapi akhina Ust M Salim Kholili mencoba mencari data primer dari situs resmi FamilyTree sendiri di link berikut:


Link tersebut menampilkan data kelompok "keturunan Syaikh Abdul Qadir al-Jilani" yang pernah mereka test. Data kelompok al-Jilani ini menarik ditelisik sebab sebagaimana diketahui saat ini banyak bermunculan gelar al-Jilani al-Hasani baru di Indonesia. Sebagaimana terlihat di SS (screenshot) berikut, ternyata ada disklaimer dari FamilyTree sendiri bahwa data kelompok tersebut murni berdasarkan laporan pribadi (self-reported) dari pihak yang mengajukan test dan itu pun bisa diubah.
Dengan kata lain, kalau anda dan teman sekelas anda semuanya mendaftarkan diri sebagai keturunan Gajah Mada misalnya, lalu minta test DNA ke FamilyTree, maka FamilyTree akan mengelompokkan anda beserta teman sekelas anda dalam kelompok keturunan Gajah Mada lalu menampilkan data DNA anda. Apakah benar anda dan seluruh teman sekelas adalah keturunan Gajah Mada? itu bukan urusan mereka dan mereka tidak bermaksud memberi anda penetapan nasab bahwa anda sekelas benar-benar keturunan Gajah Mada. Mereka hanya mengelompokkan data berdasarkan pengakuan anda dalam pengajuan yang anda buat, tak lebih dan tak kurang. 

Jadi, apakah hasil test DNA FamilyTree bisa untuk menetapkan nasab keturunan fulan, fulan dan fulan? Jawabannya adalah tidak. Setidaknya hingga ada pihak lain yang bisa mematahkan bukti ini dan menunjukkan bahwa disklaimer itu salah atau setidaknya menunjukkan bahwa FamilyTree menjamin bahwa data kelompok benar-benar adalah jaminan nasab berdasarkan DNA antara yang mereka test dengan nama yang dilaporkan. Tapi rasanya itu sulit sebab disklaimer ini jelas sekali.

Pertanyaan lainnya, apakah data DNA yang ditampilkan oleh lembaga FamilyTree terpercaya? Saya menemukan bahwa salah satu situs review menampilkan hasil review buruk sekali terhadap lembaga ini. Silakan dibaca sendiri kesaksian orang-orang barat sana yang merasa ditipu oleh FamilyTree di link berikut:


Bila penjelasan ini salah, silakan berikan masukannya sebab saya tahu ini sensitif.

Salam persaudaraan sesama Bani Adam. Semoga bermanfaat.

(fb)
Baca juga :