Membuka Majelis Ilmu dengan Membaca Al-Qur'an

Membuka Majelis Ilmu dengan Membaca Al-Qur'an

Imam An-Nawawi dalam kitabnya At-Tibyan mengatakan:

Dan sungguh sebagian ulama menyukai/menganjurkan supaya membuka majelis hadits Rasulullah shalallahu 'alayhi wa sallam dan juga menutupnya dengan membaca Al-Qur'an oleh seseorang yang bagus suaranya, berupa (ayat) yang mudah dari Al-Qur'an.

Kemudian sesungguhnya hendaknya bagi pembaca Al-Qur'an di tempat tempat ini membaca ayat yang cocok dengan majelis tersebut dan berhubungan dengan majelis itu.

Dan hendaknya pembacaan Al-Qur'an itu adalah dari ayat-ayat (yang mengandung) rasa takut dan harapan, nasihat-nasihat dan zuhud terhadap (kehidupan) dunia, membangkitkan motivasi terhadap akhirat, bersiap-siap untuk akhirat, memendekkan angan-angan, akhlak yang mulia.

(Sumber: At-Tibyan Imam An-Nawawi)

____
*Kitab At-Tibyan Fi Adab Hamalat Al-Quran ditulis oleh Imam Abi Zakariya Yahya ibn Syarafuddin An-Nawawi, atau yang lebih dikenal dengan Imam An-Nawawi.

At-Tibyan mengulas banyak hal tentang hukum berbagai prilaku atau fakta tradisi ulama’ salaf berkaitan dengan Al-Qur’an.

Sesuai dengan judul kitab, At-Tibyan Fi Adab Hamalat Al-Quran, bahasan yang diangkat lebih pada akhlak atau adab yang harus dijaga saat berinteraksi dengan Al-Qur’an.

Beberapa judul karya Imam An-Nawawi yang tidak asing adalah: Al-Arba’in An-Nawawiyah, Al-Adzkar, Riyadus Shalihin, dan Minhajut Thalibin.
Baca juga :