Langkah Cerdik Airlangga

Catatan Naniek S Deyang:

NYERAH atau MINTA PERLINDUNGAN itu di politik beda-beda tipis ya?

Sehari setelah diperiksa 12 jam di Kejagung, maka Mbak Puan pun menengok Ketum Golkar ini ke rumahnya. Lalu Sang Ketum Golkar memberi isyarat bahwa Golkar akan begabung dengan PDIP untuk mendukung Ganjar.

Hari itu, tak hanya safari ke rumah Ketum Golkar, Mbak Puan juga pergi ke rumah Cak Imin. Mbak Puan sepertinya menangkap bahasa bathin Cak Imin yang tak kunjung dijadikan Cawapres Pak Prabowo. Namun berbeda dengan Airlangga, Cak Imim tidak mengisyaratkan akan melangkah bergabung dengan PDIP.

Langkah memeluk yang "teramcam" dan yang "gelisah" Mbak Puan, memang terlihat vulgar dan terkesan terburu-buru, maklum sejauh ini PDIP baru didukung PPP yang hampir tidak punya kekuatan masif di daerah.

Ganjar yang belum terlalu diterima rakyat layaknya dulu Pak Jokowi, nampaknya memerlukan kendaraan politik lain dan tak cukup hanya PDIP saja, maka dirangkullah Golkar untuk menjaring suara pedesaan, dan dibidik juga PKB yang sejauh ini sudah bergabung dengan Gerindra untuk membulatkan suara NU. 

Berhasilkah Mbak Puan sebagai Ketua Tim Pemenangan Ganjar merayu Cak Imim (PKB) yang nota bene tidak terlalu kesandung masalah hukum (hanya kardus Durian dan kasusnya sdh lama)? Ini tergantung Gerindra dan Pak PS, seberapa kuat merengkuh Cak Imin. Kalau dari kaca mata pribadi saya, dibanding Erick Tohir yang tidak punya massa di bawah, dan tidak sukses alias biasa-biasa menjadi menteri BUMN, Cak Imin jauhhhh lebih bernilai. Jangan salah Cak Imin punya massa militan NU di desa-desa. 

Lalu benarkah Golkar bisa diambil Mbak Puan? Sejauh Ketum Airlangga Hartarto, masih bertahan sebagai Ketum Golkar kemungkinan bisa, tentu dengan imbalan perlindungan hukum. Sekedar informasi, entah ada hubungannya atau tidak, Jaksa Agung saat ini ST Burhanudin adalah adik kandung politisi senior PDIP TB Hasanuddin. Nah sampai di sini paham kan?

Sementara sekian dulu ya politik saat ini masih cair dan arahnya masih absurd, jadi saran saya pendukung Anies dan Prabowo tidak usah berantem dan saling menghina. Jangan kaget lho kalau Nasdem dan Demokrat dukung Prabowo, termasuk PKS😁😁nantilah ceritanya bersambung.

(fb)
Baca juga :