[PORTAL-ISLAM.ID] "Hari ini (Senin 24/07/2023) keluarga korban tragedi Kanjuruhan melakukan penyambutan kedatangan Presiden Jokowi, dengan membentangkan foto anak-anak mereka yang menjadi korban dan beberapa poster.
Alih-alih didengar, mereka malah mendapat intimidasi dari abdi negara idaman mertua," sentil akun Rafi Azzamy @Rafilsafat yang membagikan video di twitter.
Ingin Tagih Janji ke Jokowi, Keluarga Korban Kanjuruhan Diadang Aparat
Sejumlah keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Malang, berusaha menemui Presiden Jokowi dan Menteri BUMN cum Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Aksi mereka dilakukan kala Jokowi sedang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Malang bersama Erick Thohir dan Menhan Prabowo Subianto pada Senin (24/7/2023).
Namun upaya para keluarga korban menyampaikan langsung keluhannya malah diadang aparat.
Salah satu keluarga korban, Devi Athok, mengatakan, sejak pagi ia dan beberapa keluarga menunggu kedatangan presiden di jalan sekitar Pasar Bululawang.
Keluarga korban itu juga membawa foto anak mereka yang meninggal pada peristiwa nahas 1 Oktober 2022 silam, serta spanduk tuntutan. Namun, kata Devi, mereka dihalang-halangi aparat yang berjaga.
"Kami menagih janji Pak Jokowi dan Pak Erick Thohir, tapi kami dikepung aparat," kata Devi Athok kepada CNNIndonesia.com.
Saat akan mencoba menagih janji ke Jokowi di Malang itu, Devi mengenakan kaus bergambar dua anaknya, NDR (16) dan NDB (13), yang tewas di Stadion Kanjuruhan saat lanjutan Liga 1 hampir setahun silam. Ia sempat akan mendekati mobil Jokowi yang melintas, namun segera dicegah aparat.
"Saya enggak boleh ketemu Presiden Jokowi dan dibentak-bentak, dibilang jangan macam-macam," ucapnya.
Hal itu tak hanya terjadi pada Devi, tapi juga kepada keluarga korban Kanjuruhan lainnya. Rini Hanifah ibu dari mendiang korban Agus Riansyah, serta Juariah ibu dari almarhumah Sifwa Dinar.
Dalam video yang didapat CNNIndonesia.com, keduanya berusaha membentangkan foto anak mereka dan spanduk tuntutan saat Jokowi mengunjungi Pasar Bululawang. Namun keduanya dihalangi pihak aparat.
"Anak saya mati! Anak saya mati! Anak saya mati! Saya enggak bikin keributan di sini. Saya enggak orasi, saya cuma diam sama gini [membentangkan spanduk] tok," kata Rini Hanifah, usai dibentak aparat.
Setidaknya ada tiga tuntutan yang mereka sampaikan yakni penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan hingga tuntas. Pengusutan Laporan model B di Polres Malang dan menolak renovasi Stadion Kanjuruhan.[CNN]
[VIDEO]
Hari ini (24/07/2023) keluarga korban tragedi Kanjuruhan melakukan penyambutan kedatangan Presiden Jokowi, dengan membentangkan foto anak-anak mereka yang menjadi korban dan beberapa poster.
— Rafi Azzamy (@Rafilsafat) July 24, 2023
Alih-alih didengar, mereka malah mendapat intimidasi dari abdi negara idaman mertua. pic.twitter.com/xHEy0oSAnC