Ke Mana Projo, Ke Situlah Jokowi
Oleh: Erizal
Jangankan organisasi relawan, satu suara pun berharga. Sama pula harga satu suara seorang dosen dan seorang petani. Apalagi organisasi relawan yang terstruktur dari pusat, hingga ke daerah. Itulah langgam pemilihan langsung.
Belakangan, organisasi relawan Jokowi yang mendukung, bahkan sejak maju Pilkada DKI Jakarta dan dua kali Pilpres, sedang mendapat sorotan. Entah berapa elemen relawan Jokowi yang pernah ada? Tapi, kini, dikabarkan pecah.
Pecah, karena sebagian mendukung Ganjar dan sebagian mendukung Prabowo. Agak aneh memang. Relawan Jokowi, kok mendukung Prabowo? Jokowi yang jelas-jelas kader PDIP, kok relawannya malah mendukung Prabowo?
Dari begitu banyak elemen relawan Jokowi, yang paling disorot dan mengemuka itu adalah Projo (Pro Jokowi) yang diketuai oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi alias Muni.
Budi Arie jelas-jelas mengatakan Projo akan patuh dan taat pada arahan Presiden Jokowi. Merah kata Jokowi, merah kata Projo. Tapi, Muni mengkalkulasi suara dari Projo, 60% mendukung Prabowo, hanya 40% buat Ganjar.
Projo menjadi semacam penentu ke mana arah dukungan Presiden Jokowi berlabuh. Apakah benar-benar pada Prabowo atau di detik-detik akhir akan beralih pada Ganjar? Sebab, 40% buat Ganjar itu, masih signifikan. Masih kuat.
Yang jelas, dukungan Presiden Jokowi, meski tak akan disebut secara jelas, pasti akan ke satu Capres dan Cawapres. Kecuali, Prabowo dan Ganjar bisa bersatu. Kalau tidak, posisi Cawapres agaknya menentukan arah dukungan Presiden Jokowi berlabuh. Maka, di balik saja, ke mana Projo, ke situlah dukungan Jokowi.
(*)