HAM HIM HUM HOM ~ kemunafikan lima tahun sekali dari anak-anak dan keturunan PKI

HAM HIM HUM HOM

Saya menyebutnya kemunafikan lima tahun sekali dari anak-anak dan keturunan PKI.

Contohnya ya para eks PRD dan si Ribka ini Tjiptaning ini. Bolak-balik "jualan" mereka cuma itu-itu saja. Dan jualan itu cuma muncul hanya menjelang Pilpres.

Lucunya, misal si Ribka ini. Masih tetap setia dengan Bu Mega. Padahal dulu Pak Prabowo ditahun 2009 maju jadi Cawapres Pak Bu Mega.

Kalau memang benar-benar idealis dan percaya kalau Pak Prabowo itu pelanggar HAM, kenapa tidak keluar dari PDIP ketika Bu Mega malah mengajak Pak Prabowo jadi Cawapres Bu Mega.

Jadi diakui sajalah. Jualan dan isu HAM HIM HUM HOM ini cuma demi pentingan politik saja. Demi kepentingan para Keturunan PKI yang mungkin masih mendendam karena ayah dan kakek mereka dihabisi TNI khususnya Angkatan Darat dan Kelompok santri setelah para Komunis sialan itu gagal melakukan kudeta dan hendak mengganti Pancasila.

Si Hasto tukang mencret juga sekalipun malu-malu kucing mulai menyuarakan Kampanye Negatif yang menyerang HAM HIM HUM HOM ini.

Padahal secara ngga sadar, Hasto dan si Tjibtaning ini bukan cuma menyerang Pak Prabowo. Tapi sekaligus "menabok" bahkan merendahkan Bu Mega dan Pak Jokowi.

Kalau Pak Prabowo terbukti Pelanggar HAM, kenapa dulu diajak jadi Cawapres oleh Bu Mega?

Kalau Pak Prabowo terbukti Pelanggar HAM, kenapa dijadikan Menteri Pertahanan oleh Pak Jokowi?

Pak Prabowo sudah berkali-kali menyampaikan kalau dulu sempat mengamankan beberapa aktivis. Tapi semua selamat dan dikembalikan ke keluarga masing-masing dalam kondisi sehat. Bahkan sekarang rata-rata jadi Tokoh dan Pejabat di Negara ini. Sebagian besarnya malah bergabung di Partai Gerindra!

Sekarang mari berpikir normal dan waras sajalah. Kita ambil contoh dari tiga Capres terkuat sajalah. Pak Prabowo, Mas Ganjar dan Bang Anies.

Pada tahun 1997, Pak Prabowo menjabat Komandan Kopassus. Alat Negara yang bertugas melindungi Pemerintah yang berkuasa secara sah.

Sedangkan pada masa itu, saya tidak tahu Mas Ganjar dan Bang Anies sedang ngapain. Mungkin lagi nganggur atau malah sedang minum es Campur.
Apa pantas membandingkan posisi mereka bertiga?

Sekarang kita bahas posisi Pak Prabowo. Beliau waktu itu menjabat Komandan Pasukan Elit yang bertugas menjaga keutuhan Negara dan melindungi Pemerintah yang berkuasa.

Kemudian ada kelompok aktivis kiri (PRD) yang dianggap hendak melakukan kudeta terhadap Penguasa yang sah. Atau dianggap hendak menimbulkan kekacauan. Wajar kalau Komandan Kopassus ditugaskan untuk mengamankan mereka.

Sama saja kalau kita contohkan sekarang. Ada Kelompok yang dianggap Pemerintah hendak melakukan kekacauan atau kudeta terhadap Pak Jokowi.

Apa menurut anda Militer akan diam saja?

Tentu saja tidak. Polisi dan Militer akan bertindak mengamankan para perusuh. Bukan hal yang mustahil akan menimbulkan korban jiwa.

Hebatnya, Pak Prabowo diwaktu itu benar-benar mengamankan para aktivis itu. Diamankan biar ngga bikin kacau. Ngga bikin rusuh. Semua aman. Semua sehat wal afiat dan dikembalikan dengan selamat ke keluarga masing-masing.

Kalau ada beberapa aktivis yang kemudian hilang dan sampai sekarang ngga ada kabarnya, yang mengamankannya bukan kelompok dibawah perintah Pak Prabowo. Itu kelompok Siluman. Silahkan ditanyakan Panglima ABRI dan Menkopolhukam masa itu. Atau Kepala BIN masa itu.

Tapi menurut saya semua akan tutup mulut. Karena para Saksi Sejarah sudah seperti sepakat untuk mengorbankan dan mengkambing-hitamkan Pak Prabowo. Sosok yang kebetulan cocok jadi kambing hitam karena beliau adalah Menantu Pak Harto. Penguasa yang terjatuh dan dijatuhkan. Sosok Penguasa yang dianggap noda dalam sejarah Negeri ini. Padahal "dosa" Orde Baru tidak lebih buruk dibandingkan "dosa" Orde Lama!

Jadi sekalipun berbusa-busa mulut Pak Prabowo menyampaikan kebenaran, namun para antek dan keturunan PKI itu tidak akan mau mendengar. Sekalipun semua yang diamankan oleh Pak Prabowo sekarang justru jadi tokoh-tokoh penting politik negeri ini, tapi bagi mereka Pak Prabowo harus salah.

Bagi saya sih sederhana. Khusus untuk kasus ini. Selama yang menyerang dan memfitnah Pak Prabowo adalah kelompok kiri, atau sebut saja seorang keturunan PKI, orang yang bangga menjadi keturunan PKI, maka saya menganggap Pak Prabowo berada diposisi yang tepat.

Makanya kalau masih ada yang menuduh colak-colek-culik kepada Pak Prabowo. Yo, wes. Dia keturunan PKI atau minimal simpatisan kelompok kiri.

Lagipula, kalau semisal tindakan Pak Prabowo mengamankan para aktivis penentang Pemerintah pada masa itu dianggap tindakan Penculikan, mau juga dong saya diculik....

Karena semua yang "diculik" Pak Prabowo justru sehat, aman dan selamat. Sekarang semua malah jadi Pejabat!!!

CULIK AKU DONG, PAK....

(By Azwar Siregar)

Baca juga :