Dua hadits palsu tentang zina itu akan berbalas pada keluarga sendiri alias semacam hutang.
Syekh Al-Albani memuatnya dalam As-Silsilah Adh-Dha'ifah. Ini di jilid kedua.
Yaitu hadits:
ما زنى عبد قط فأدمن على الزنا إلا ابتلي في أهل بيته
"Tidaklah seorang hamba berzina sampai dia kecanduan berzina kecuali akan ditimpakan semacam itu pula di keluarga rumahnya (anak atau istri -penerj)."
Status hadits palsu karena dalam sanadnya ada Ishaq bin Najih seorang pemalsu hadits.
Hadits berikutnya:
من زنى زني به ولوبحيطان داره
"Siapa yang berzina maka dia juga akan dizinai meski hanya tembok rumahnya."
Maksudnya dia juga akan dizinai orang meski orang itu hanya berzina dengan tembok rumahnya, demikian yang saya baca dari Al-Faidh oleh Al-Munawi.
Status hadits juga PALSU, karena dalam sanadnya ada Al-Qasim Al-Malthi seorang pemalsu hadits.
***
Meski demikian zina tetap akan membawa malapetaka di dunia maupun akhirat bila tidak segera bertobat.
Hanya saja tidak benar bahwa dia adalah utang apalagi yang kena keluarga sendiri.
Kalaupun terjadi maka bukan karena pembayaran ulah zina keluarganya.
Sehingga kalau ada anak yang berzina jangan ada yang berprasangka, "itu ortunya pernah zina kali dulunya". Ini yang bahaya.
(Ustadz Anshari Taslim)