Dasar Yahudi
Masyarakat ahli kitab telah mengetahui akan ada nabi terakhir yang mempimpin dunia dan mengalahkan berbagai macam suku dan golongan yang tidak mengetahui agamanya.
Mereka juga memahami bahwa nabi terakhir ini akan tinggal di daerah yang memiliki banyak kebun kurma.
Karena alasan inilah, masyarakat yahudi eksodus dari daerah asalnya di Syam, menuju Yatsrib (nama asal kota Madinah), untuk menyambut kehadiran nabi terakhir.
Para yahudi itu berharap agar nabi terakhir diutus di kalangan mereka, namun ternyata Allah utus dari kalangan orang arab, suku Quraisy. Pupus sudah harapan besar mereka, hingga timbul hasad dan dengki. Tidak ada pilihan lain bagi mereka, selain kufur terhadap nabi terakhir itu.
Yahudi di Madinah sangat berharap bahwa Muhammad bukan Nabi. Yahudi sering berusaha mengejek Nabi.
Ketika suatu hari salah satu unta Nabi terlepas, orang Yahudi pun berkata sinis: "Muhammad telah mengaku berita-berita yang diterimanya (wahyu) berasal dari langit, padahal dia tidak tau dimana untanya berada".
Nabi menjawab: "Aku hanya tau yang Allah beritahukan padaku, dan Dia memberitahu bahwa unta itu berada di lembah yang sempit yang kau akan kuberi tahu, ikatannya tersangkut di sebuah pohon..."
Beberapa orang anshar pergi dan menemukan unta di tempat yang dikatakan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.