[Majalah Tempo]
Dari Mana Modal Bisnis Kaesang Pangarep
GERAI jajanan Sang Pisang di Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, itu tampak sepi pada Kamis, 29 Juni lalu. Hanya tiga pegawai hilir-mudik di dalam toko milik Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Joko Widodo, itu. Sesekali pengemudi ojek daring masuk untuk mengambil pesanan. “Pembeli banyak memesan lewat aplikasi,” kata seorang pegawai.
Bangunan semipermanen berukuran 5 x 5 meter itu baru diresmikan pada 19 November 2022, saat perayaan lima tahun Sang Pisang. Sebelumnya, gerai ini menumpang di gerai Markobar, bisnis martabak yang didirikan kakak Kaesang, Gibran Rakabuming Raka.
Bisnis pisang goreng ala Kaesang ini maju-mundur. Pada masa pandemi Covid-19, kata narsumber yang mengetahui bisnis itu, pembeli berkurang. Di salah satu gerai di Jakarta, misalnya, jumlah pesanan per hari menyusut sampai 10 kali lipat.
Sejumlah gerai Sang Pisang bahkan tutup permanen, termasuk gerai pertama yang berada di ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat. Meski begitu, Kaesang menyebutkan sudah ada 100 lebih gerai berdiri hingga saat ini. “Target tahun depan bisa membuka 100 titik Sang Pisang dengan sistem kemitraan,” ujar Kaesang pada 19 November tahun lalu.
Pasar sajian kuliner terus dijajaki Kaesang dengan membuat merek lain, seperti Ternakopi, Yang Ayam, dan Let's Toast. Ia mengikuti jejak kakaknya yang lebih dulu membuat Markobar, bisnis katering Chili Pari, hingga produk minuman Goola.
Pada 2019, Gibran yang maju dalam pemilihan Wali Kota Solo menyerahkan bisnis kulinernya kepada Kaesang. Pada tahun yang sama, Kaesang membentuk PT Harapan Bangsa Kita (GK Hebat), yang menaungi produk makanan dan minuman serta menjadi akselerator usaha mikro, kecil, dan menengah.
Dalam akta perusahaan GK Hebat, yang tersedia di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kaesang tercatat sebagai komisaris. Posisi direktur dipegang Anthony Pradiptya, anak Gandi Sulistiyanto, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.
Sebelum menjadi duta besar pada November 2021, Gandi menjabat Managing Director Sinar Mas Group—konglomerasi kelapa sawit hingga bank. Pada 2016, ia mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan perusahaan pendorong usaha rintisan (startup) berbasis di Amerika Serikat, Plug and Play. Saat itu Jokowi sedang ingin membangun 1.000 startup lokal dan meminta perusahaan milik Saeed Amidi tersebut berinvestasi di Indonesia. “Setelah itu kami membuat joint venture sebagai akselerator startup,” kata Gandi, Jumat, 30 Juni lalu.
Perusahaan patungan itu bernama GK-Plug and Play Indonesia atau PT Gan Inovasi Solusindo. Perusahaan itu hasil kerja sama antara Plug and Play dan Gan Kapital, perusahaan investasi milik Gandi yang diurus oleh dua anaknya, Anthony Pradiptya dan Edwin Prasetya. Perusahaan rintisan Kaesang, Ternakopi, menjadi salah satu penerima modal GK-Plug and Play Indonesia pada 2019.
Banyak yang menyebut Gandi Sulistiyanto sebagai mentor bisnis Kaesang. Karena itu, Gandi mengutus anaknya membuat usaha patungan dengannya. Namun Gandi membantah jika disebut terlibat banyak dalam pengelolaan bisnis Kaesang dan anaknya. “Semuanya berlangsung tanpa campur tangan langsung saya,” ucapnya. “Setelah berdiri, saya tidak ikut campur lagi.”
Bisnis kuliner Kaesang dan Gibran makin moncer setelah mereka mendapat sejumlah modal dari perusahaan patungan itu. Pada 2020, mereka mendapat suntikan US$ 2 juta atau sekitar Rp 29 miliar dari Alpha JWC Ventures untuk startup Mangkokku. Mangkokku merupakan usaha rintisan nasi mangkuk (rice bowl) yang didirikan bersama koki Arnold Poernomo dan pebisnis makanan Randy Kartadinata pada 2019.
Pada 2022, giliran Alpha JWC bersama Emtek dan Cakra Ventures mengucurkan pendanaan Seri A sebesar US$ 7 juta (sekitar Rp 101 miliar) ke Mangkokku. Tiga tahun sebelumnya, Alpha JWC memberikan pendanaan perdana senilai US$ 5 juta kepada usaha minuman tradisional Gibran, Goola.
Meski begitu, tak semua suntikan dana itu membuat bisnis lancar. Saat ini Goola menutup hampir semua gerainya. Penjualan via aplikasi berbasis daring pun sudah lama tak tersedia. Hal yang sama terjadi pada Ternakopi, yang tutup pada 2022.
Di luar bisnis makanan dan minuman, Kaesang berekspansi ke bisnis saham. Idenya datang dari pertemanannya dengan Kevin Hendrawan, pesohor di media sosial YouTube. Kevin berkenalan dengan Kaesang pada 2016, ketika Jokowi sedang giat mengajak para pembuat konten media sosial mempromosikan produk dan kekayaan Indonesia.
Tiga tahun kemudian, Kevin mengajak Kaesang menjadi bintang tamu dalam acara kanal YouTube. Setahun kemudian, keduanya membuat komunitas “Saham Rakyat” di media sosial. “Saat itu banyak sekali orang tertipu investasi bodong dan sedang ramai orang belajar saham saat pandemi,” tutur Kevin, Kamis, 29 Juni lalu.
Hanya dalam waktu dua tahun, komunitas itu berkembang menjadi platform belanja dan belajar saham. Saham Rakyat menggandeng Samuel Sekuritas, perusahaan perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek. Ketertarikan Kaesang pada dunia saham kerap ia tunjukkan dengan membagikan rekomendasi saham lewat akun Twitter, @kaesangp. Meski tak selalu akurat, rekomendasi itu kerap menjadi perbincangan di media sosial. “Saya juga pernah rugi sampai 70 persen, kok,” kata Kaesang, 30 November 2022.
Kaesang mengaku bermain saham kecil-kecilan sejak 2017 saat masih kuliah di Singapore of Social Science. Guru pertamanya belajar main saham adalah Lo Kheng Hong, investor saham yang kondang. Lo berpesan kepada Kaesang agar lebih mengenal direksi perusahaan sebelum berinvestasi di saham perusahaan tersebut.
Pembelian saham terbesar Kaesang baru terjadi pada November 2021. Ia membeli 8 persen atau setara dengan 188,24 miliar saham perusahaan makanan beku PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP). PMMP melantai di bursa efek pada Desember 2020. Saat itu mereka menggandeng PT Sinar Mas Sekuritas, anak perusahaan Sinar Mas Group, sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Pada tahun yang sama, Kaesang membeli 40 persen saham PT Persis Solo Saestu (PSS), yang menaungi klub sepak bola Persis Solo. Saat itu 30 persen saham Persis juga dibeli oleh Direktur PT Plevia Makmur Abadi, Kevin Nugroho, dan 20 persen saham lain dibeli Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Perkongsian itu membuat Kaesang duduk sebagai Direktur Utama Persis Solo, sementara Kevin menjadi Chief Operating Officer. Adapun Erick mendapuk anaknya, Mahendra Agakhan Thohir, sebagai Presiden Komisaris. Sejak menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Erick melepas saham di Persis Solo. Mahendra pun ikut mundur dari jabatannya.
Kaesang juga menjadi pemegang 1,15 persen saham di RANS Entertainment, perusahaan hiburan milik pesinetron dan pembawa acara Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, pada 2021. Raffi mengangkat Kaesang sebagai komisaris di perusahaannya. Saat itu RANS baru mengakuisisi klub sepak bola Cilegon United.
Perkenalan Raffi dengan Kaesang terjadi pada 2018, saat Kaesang masih kuliah di Singapura. Raffi kabarnya mendukung penuh niat Kaesang menjadi calon Wali Kota Depok, Jawa Barat, yang kini menjadi perbincangan orang ramai. Meski begitu, keduanya belum membahas langkah politik ataupun pendanaannya secara lebih detail.
[Majalah Tempo, Minggu, 2 Juli 2023]