Dari Anak Ingusan ke Anak Kos
Oleh: Erizal
Saat Gibran terindikasi mendukung Prabowo, sontak diserang oleh politisi PDIP dengan sebutan "anak ingusan".
Lalu sekarang Budiman terang-terangan memuji Prabowo, langsung diserang dengan istilah "anak kos". Maksudnya Budiman itu cuma "ngekos" di PDIP. Bukan anak kandung asli PDIP.
PDIP terbelah? Dulu, Puan versus Ganjar. Dewan Kolonel versus Dewan Kopral. Banteng versus Celeng. Kini? Belum jelas istilahnya apa? Apa jika Puan yang diputuskan Ketum Megawati keterbelahan itu sirna? Belum tentu.
FX Rudy Hadyatmo sempat dipanggil DPP karena terlalu fanatik mendukung Ganjar, saat belum diputuskan. Saat sudah diputuskan, FX Rudy terang-terangan pula "menantang" Gibran saat terindikasi hendak mendukung Prabowo.
Kini, tak hanya Gibran yang terindikasi, malah tokoh sekaliber Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko, jelas-jelas mendukung Prabowo. Apa ada yang akan menantang seperti FX Rudy terhadap Gibran? Belum ada. Keduanya siapa?
Tantangan FX Rudy terhadap Gibran dulu, mungkin juga buat Jokowi, bila nanti berani mendukung Prabowo. Makanya agak ragu kita Jokowi akan terang-terangan mendukung Prabowo. Soalnya, agak ngeri keterbelahannya.
Gibran saja sudah kembali ke pangkuan DPP. Baru-baru ini, ikut pelatihan Jurkamnas partai koalisi PDIP, bersama kepala daerah asal PDIP lainnya, termasuk Andhika Perkasa. Apa nanti Effendi dan Budiman juga akan kembali lagi?
Apa bukan mustahil istilah Dewan Kolonel dan Dewan Kopral, Banteng dan Celeng, hidup lagi? Politik masih dinamis. Suara gugatan terhadap Effendi.dan Budiman, juga mulai terdengar. Anak kos, jangan belagu. Sebelumnya, istilah anak ingusan buat Gibran. Entah akan apa lagi.