Meski belum akhir pekan, tapi banyak peristiwa politik penting terjadi di pekan ini. Tiba-tiba, Budiman Sudjatmiko mendatangi Prabowo di Kertanegara. Budiman bilang, ini pertama kali ia datang di kediaman Prabowo ini. Berarti, ada sesuatu yang penting, hingga Budiman datang.
Tiba-tiba juga, Surya Paloh bertemu Jokowi di istana, setelah acara NasDem di GBK. Sesuatu yang dianggap sudah tak mungkin, ternyata mungkin saja. Malah, seperti kata Bang Surya, Jokowi bertanya siapa bakal Cawapres Anies? Tak tahulah, apa sebetulnya isi pertemuan itu?
Meski sepi dari pemberitaan, sebetulnya Ganjar dan Airlangga Hartarto juga bertemu. Ada apa? Tapi, agaknya publik (media) lebih tertarik atas pemanggilan Airlangga di Kejagung. Airlangga tak hadir dan akan dipanggil lagi Senin depan. Berarti, masih jeda. Bakal ramai pekan depan.
Soal pertemuan Ganjar dan Airlangga, tertutup. Seperti pertemuan yang tak penting. Magnet Ganjar dalam pertemuan-pertemuan seperti itu kalah jauh ketimbang Puan, apalagi Megawati. Bukan levelnya. Justru mulai beredar Airlangga akan di-Munaslub-kan. Penggantinya LBP pula.
Peristiwa-peristiwa politik di atas ditafsirkan macam-macam. Budiman menemui Prabowo atas perintah Jokowi. Jokowi memanggil Surya Paloh karena ketakutan sama massa NasDem yang membludak. Tafsir positif juga ada. Yang negatif tanda kurang piknik. Dan ini sudah jauh terdiskon. Semoga jalan politik kita makin baik.
(Oleh: Erizal)