ANDA BERANI MEMBELA KEBATILAN?

ANDA BERANI MEMBELA KEBATILAN?

Oleh: KH. Luthfi Bashori

Di era akhir jaman itu, kebatilan dan kejahatan akan semakin merajalela, bahkan hampir menyeluruh di pelbagai belahan dunia, ada saja kejahatan yang dilakukan oleh ulah tangan-tangan manusia jahat.

Kejahatan yang usianya sudah sangat tua, sejak peristiwa Qabil bin Nabi Adam AS membunuh adiknya, yaitu Sy. Habil bin Adam AS, maka sejak itu pula berkembang di dunia ini kejahatan demi kejahatan.

Agak berbeda antara tumbuh kembangnya dunia kejahatan dan dunia kebaikkan. Jika kejahatan itu semakin hari akan semakin pesat berkembang, bahkan di hari-hari terakhir masa dari usia perjalanan bumi sebelum hancur saat Kiamat, maka kejahatan itulah yang kelak akan lebih dominan menguasai keadaan bumi.

Sebaliknya, dunia kebaikan itu semakin dekat dengan hari Kiamat, akan semakin redup dan berproses akan terkikis menghilang peredarannya dari muka bumi. Maka kelak pun tidak akan terjadi hari Kiamat itu, kecuali jika kebaikan sudah lenyap dari muka bumi.

Saat ini, jika diperhatikan -alhamdulillah- dunia kebaikan itu masih cukup berkembang baik di tengah masyarakat dunia, walaupun dunia kejahatan juga semakin menjadi-jadi.

Sebagai contoh bagaimana sikap negara-negara mayoritas berpenduduk muslim seperti Turky, Brunai dan Uganda yang secara resmi menolak keberadaan kaum LGBT, serta sebagian besar aktifis muslim di tanah air yang tetap bersemangat ikut menyuarakan penolakannya juga.

Namun di sisi lain, tak jarang bermunculan manusia-manusia tanpa memiliki rasa kemanusian yang sempurna, justru membela atau minimal bersikap ‘cuek bebek’ terhadap kehadiran kaum pelangi tersebut di hadapan publik, bahkan ada pula yang rajin mendukungnya.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang membantu orang dzalim untuk memenangkan kebatilan atas perkara yang benar, maka sesungguhnya ia telah melepaskan diri dari tanggungan Allah dan tanggungan Rasul-Nya.” (HR. Imam Hakim melalui Imam Ibnu Abbas RA).

Siapa saja yang membantu kedzaliman dan kejahatan dengan tujuan untuk mengalahkan perkara yang benar, maka Allah dan Rasul-Nya tidak akan mengampuni kesalahan serta dosa-dosa orang tersebut, bahkan tidak akan ada seorang pun yang kelak mampu menolongnya.

(*)
Baca juga :