Adu Domba Salafi vs Taliban

Adu Domba Salafi vs Taliban

Taliban dan Salafi sejatinya adalah satu tubuh, sama-sama Muslim. Sama-sama lebih mencintai syariat daripada hidupnya.

Bahkan ketika Taliban mengambil alih lagi Afghanistan sepenuhnya, Ulama-Ulama Salafi Afghanistan berbondong datang menyatakan kesetiaan kepada Imarah Islam, alias membaiat pemerintah.

Satu Ulama yang datang mendukung Taliban saat itu adalah Syaikh Sardar Wali Saqib, kibarul Ulama Salafi di Afghanistan.

Namun pada 13 Juli tahun 2022 lalu, Syaikh Sardar dibunuh secara keji oleh penyerang misterius di rumahnya.

Menurut jubir Taliban, Zabihullah Mujahid, Syaikh Sardar didatangi pembunuh yang berpura-pura sebagai tamu. Zabihullah menggelari Syaikh Sardar sebagai Asy-Syahid, karena mencurahkan hidupnya untuk perkembangan Islam di Afghanistan dan beliau dibunuh ketika mengurusi masalah umat.

Sayangnya berita hoax bermunculan. Taliban dituduh menculik dan membunuh Syaikh Sardar. Sesuatu yang sangat tidak masuk akal.

Bagaimana mungkin Taliban membunuh Ulama pendukungnya sendiri? Syaikh Sardar juga Syahid di rumahnya bukan di penjara atau tempat lain.

Dari keterangan Zabihullah, ada upaya mengadu antar umat Islam di Afghanistan. Entah oleh intelijen asing atau kelompok takfiri. Bertujuan melemahkan legitimasi pemerintahan Islam.

Setelah ditelusuri, berita mengenai Taliban membunuh Syaikh Sardar muncul dari kanal-kanal kelompok rezim lama dan tentu saja Anjing Neraka ISIS-K.

Hoax yang kemudian sampai ke kalangan Salafi di luar Afghanistan, termasuk di Indonesia. Dimana setahun lalu banyak yang termakan isu tersebut.

Syaikh Sardar Rahimahullah selain mendukung Imarah Islam, juga Ulama yang sangat keras memusuhi Khawarij ISIS-K.

Di Afghanistan, para pengikut ISIS berusaha merekrut jama'ah pengajian Salafi karena dianggap punya kesamaan sumber ilmu dari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, Ulama Nejd dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Kesamaan tersebut dipakai untuk membangun kebencian kepada Taliban yang bermanhaj Deobandi-Hanafi-Pashtun.

ISIS-K juga membuat propaganda jika ada simpatisan mereka tertangkap. Propaganda tersebut adalah: Taliban menculik Ulama Salafi.

Padahal ya Salafi dan Taliban adalah dua Jama'ah kaum Muslimin yang saat ini paling keras menentang pengkultusan terhadap kuburan keramat.

ISIS-K, menurut Taliban ketangkap basah bekerja sama dengan intelijen asing. Seperti anggotanya yang kabur naik helikopter misterius saat dikepung Taliban, atau tumpukan Dollar di markas mereka.

(Pega Aji Sitama)


Baca juga :