ADI BIN HATIM: Al Rakusiyyah & Perpecahan Gereja abad 7 M

Sebelum memeluk Islam, Adi bin Hatim berada pada sebuah agama sejenis Kristen dengan elemen shabi-in (الركوسية. هو دين بين النصارى والصابئين). Oleh Rasulullah ﷺ agama itu disebut dengan al-rakusiyyah (الرَّكُوسِيَّةِ).

Ketika Rasulullah ﷺ mengajak Adi bin Hatim memeluk Islam Adi bin Hatim mengatakan, "Saya telah berada di satu agama."

Lalu Rasulullah ﷺ berkata:

 يَا عَدِيَّ بْنَ حَاتِمٍ أَلَمْ تك ركوسيا / قلت بلى!

"Wahai 'Adi bin Hatim, bukankah engkau memeluk agama rakusiyyah?"

"Benar," kata Adi.

[Al Bidayah wa An Nihayah & Musnad Imam Ahmad, 17548, 18569, 18578]

Rasulullah ﷺ juga mengetahui, Adi bin Hatim dahulu mengambil seperempat dari harta kaumnya (al-mirba'), sesuatu yang tidak dihalalkan dalam agama Adi sendiri. Semua informasi yang Rasulullah ﷺ ajukan itu membuat Adi bin Hatim tertunduk dan merasa malu serta segan, sekaligus sebagai salah satu tanda kenabian Muhammad ﷺ.

Karena Rasulullah ﷺ mengatakan kepada Adi:
انا اعلم بدينك منك
"Aku lebih mengetahui perihal agamamu ketimbang dirimu!"

Rakusiyyah ini diduga berasal dari "mazhab" para murid Nabi Zakaria (berarti satu kelompok Yudaisme). Sedangkan Adil Salahi menduga ia berasal dari para murid Yohanes Sang Pembaptis (Issiyim, juga satu strain Yudaisme). Sebagian peneliti Muslim mengatakan di dalammya ada elemen Majusi.

Orientalis Clement Huart bahkan berspekulasi, al Rakusiyyah adalah ebionisme (Judeo-Christian), mazhab Kristen yang sudah punah di zaman Rasulullah ﷺ!

Kekristenan di sekeliling Rasulullah ﷺ tidaklah tunggal atau seragam. Bani Ghassan, Bani Lakhm, Bani Tanukh, Najran, Najasyi, Koptik, semua memiliki corak mazhabnya sendiri yang bermuara pada schism (perpecahan) antara Gereja Latin, Eastern Orthodox (Chalcedonian), Oriental, hingga Nestorianisme. Semua itu disederhanakan menjadi tiga, Ya'qubiyah, Mulkiyah, dan Nasthuriyah, tetapi designasi ini lebih sesuai diterapkan paska 1054, bukan di zmaan Rasulullah ﷺ.

Adi berasal dari Kabilah Tayy. Sejak 610 M kabilah itu menjalin aliansi dengan Sassaniyah usai menggantikan Kabilah Tanukh lalu Lakhm di al Hirah. 

Kabilah Tayy masyhur di tengah penduduk Syam selatan dan Jazirah bagian utara di zaman sebelum kenabian Rasulullah ﷺ. Oleh lidah Suryani, Tayy disebut dengan Tayyenoi.

Pamor kabilah Adi bin Hatim sudah menggaung sejak konsili Nicea 325 M, Uskup Pamphilus merupakan perwakilan dari Kabilah Tayy yang hadir dalam konsili ekumenik itu.

Adi bin Hatim memeluk Islam dengan keislaman yang baik sekali. Beliau salah satu komandan detasemen kavaleri Khalid bin Walid yang menyerang sisi belakang pasukan Persia dalam Pertempuran Walajah. Radhiyallahu Anhu.

Wallahu A'lam
Bogor, 12 Juli 2023

(Wisnu Tanggap Prabowo)

Baca juga :