Ada satu fenomena konyol di zaman sosmed ini, yaitu oknum berbuat aneh-aneh lalu perbuatannya itu diomongkan orang. Atau istilah orang Barat, "make a scene".
Lalu si oknum itu dengan santainya bilang, "Asik gue panen pahala…"
Eh, Cong…!
Mana ada begitu caranya…?
Orang yang terang-terangan berbuat kemaksiyatan, maka itu namanya "Mujahirin" (bedakan dengan Muhajirin). Jelas tidak ada ghibah atas Mujahirin (orang yang berbuat dosa terang-terangan).
Demikian juga orang yang berbuat kontroversial terang-terangan, di luar norma-norma agama, adab dan kesopanan, maka ketika masyarakat membicarakannya, jelas ya itu bukan ghibah.
Gimana sih, jangan seenaknya lah bikin aturan? Apalagi itu menyangkut pahala dan dosa…!
Masa iya elo yang sengaja bikin kelakuan aneh-aneh, bikin story, lantas ketika orang-orang pada geli melihat kelakuan elo, terus orang yang ghibahin elo, gitu…?
Terus elo bakal panen pahala gitu…???
Kalau gitu caranya, yang panen pahala paling besar adalah semisal si PeA Abu Jamban, DenSir ar-Rōfidi, Andjing Armandjing, Gukguk Rombeng, dlsb dong…?
Yang bener aja lo? Emang elo pikir bapak lo kerja di otoritas kliring pahala-dosa yak…???
Jangan-jangan malah elo yang bakalan bangkrut karena bikin "sunnah sayyiah"…?
BTW, Kholifah Umar ibn al-Koṭṭōb رضي الله تعالى عنه pernah bilang:
من عرض نفسه للتهمة فلا يلومن من أساء به الظن ، الجد الحثيث في بيان ما ليس بحديث للعامري
“Siapa saja yang menempatkan dirinya pada posisi tertuduh, maka jangan salahkan kalau orang jadi berburuk sangka kepadanya.”
Paham ye…?
(Arsyad Syahrial)