Daerah sekitar kampus bisa jadi contoh mudah untuk menatap wajah dunia yang berubah:
AWAL DEKADE 2000-an: Bisnis wartel (warung telepon) dan Rental Komputer terlihat sangat menjanjikan.
Pada zaman itu biasanya mahasiswa hafal di luar kepala nomor kost-kostan teman-temannya. Di dalam kost-kostan, teriakan "Joko! Ada telepon!", itu merupakan hal biasa. Lalu Joko pun akan tergopoh-gopoh dari kamarnya untuk menerima telepon yang biasanya diletakan di ruang tengah kost-kostan itu.
Pada zaman itu, orang juga biasa melihat para mahasiswa mengerjakan tugas-tugas kuliah di warung rental komputer. Menulis waktu kedatangan di meja penunggu, lalu duduk tak tumaninah di depan unit komputer yang kosong. Kadang abang rental memutar lagu Shaila on 7, mempergalau suasana saja. Kadang nasyid Raihan juga ada. Mahasiswa yang sampai menginap di warung rental ketik komputer juga ada, biasanya ia sudah kenal dan koordinasi dengan abang penjaga rental yang akan tidur juga di situ. Biasanya ini mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi.
Di zaman ini, bisnis warnet (warung internet) masih bayi, belum booming. Di zaman ini situs pencarian (search engine) yang populer adalah Yahoo. Demikian pula orang-orang niasanya membuat email di Yahoo. Gmail belum begitu dikenal.
AKHIR DEKADE 2000-an & AWAL DEKADE 2010-an: Bisnis wartel (warung telepon) punah dan Warung Rental Komputer juga mendekati kepunahan.
Jika di awal dekade 2000-an, mahasiswa yang memiliki ponsel masih jarang, maka pada era berikutnya ini, mahasiswa sudah memakai ponsel masing-masing. Kepemilikan ponsel sudah lumrah. Mereka tak butuh lagi wartel. Tinggal sms saja. Bisnis konter isi pulsa justru menjamur.
Rental ketik komputer juga biasanya harus sekaligus berfungsi sebagai warnet (warung internet) jika ingin bertahan. Pada era ini mulai bersemi zaman sosial media: friendster, facebook, twitter. Juga jadi era keemasan Blogger, Multiply dan Wordpress. Orang-orang biasanya ke warnet untuk mengakses aneka socmed tersebut, termasuk untuk berdebat soal keislaman di aneka grup Facebook.
AKHIR DEKADE 2010-an & AWAL DEKADE 2020-an: Bisnis warnet mendekati ajal. Sudah banyak mahasiswa yang memiliki laptop sendiri untuk kuliah. Adanya wifi di kostan merupakan hal biasa. Mereka sudah pakai smartphone untuk komunikasi, mengakses email, dan sebagainya. Hampir semua hal yang biasanya dilakukan orang di warnet bisa dilakukan via smartphone. Bahkan printer pun sudah punya masing-masing.
***
Uniknya, ada satu bisnis yang tampaknya tetap bertahan menyaksikan segala perubahan tadi: yaitu WARTEG.
(Ibnu Zaini Atmasan)