Biksu Thudong
*Foto atas: Sejumlah biksu jalan kaki saat mengikuti perjalanan ritual keagamaan (thudong) di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023). Sebanyak 32 biksu dari sejumlah negara tersebut jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak pada 4 Juni 2023.(Antara Foto/Fakhri Hermansyah)
Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Kota Bekasi Ronny Hermawan mengatakan, perjalanan puluhan biksu itu dinamakan ritual Thudong.
Ritual ini diketahui sudah jadi tradisi ratusan tahun lalu.
"Tradisi ratusan tahun yang lalu tapi tidak dilakukan setiap tahun, apalagi kemarin pandemi, baru lah ini dimulai lagi," ucap Ronny kepada wartawan, Jumat (12/5/2023).
Ronny berujar, Thudong adalah sebuah perjalanan religi dan ditempuh dengan cara jalan kaki puluhan ribu kilometer.
Dalam perjalanannya, para Biksu tidak tidur di penginapan, melainkan menginap di rumah-rumah ibadah.
"Apakah mampir ke Kelenteng, Wihara, atau Asrama Haji. Jadi, lintas agama ini. Mereka juga akan mampir dan berdialog dengan tokoh-tokoh agama lain," ungkap Ronny.
Ronny mencontohkan, puluhan Biksu yang tadi pagi singgah di Kota Bekasi, sudah lebih dahulu beristirahat di sebuah pondok meditasi di bilangan Bekasi Barat.
"Lalu jam 05.00 WIB langsung ke Wihara Buddha Dharma untuk makan dan menyapa umat-umat Buddha," kata Ronny.
Usai menyapa umat Buddha, para Biksu yang sebelumnya sudah berjalan kaki dari Thailand dan melintas beberapa negara seperti Singapura dan Malaysia itu akan berhenti di wilayah seperti Cikarang dan Karawang.
Saat melakukan perjalanan lintas negara, para biksu itu menumpang pesawat. Namun, begitu tiba di Bandara, mereka langsung menjalani ritual thudong dengan berjalan kaki.
Perjalanan ribuan kilometer itu akan mereka akhiri di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Mereka akan tiba bertepatan dengan Perayaan Hari Raya Waisak tanggal 4 Juni mendatang.
"Jadi, ini (ritual Thudong) dalam rangka membangun persaudaraan dan perdamaian dunia," jelas Ronny, seperti dilansir Kompas.