[PORTAL-ISLAM.ID] Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di urutan teratas, disusul Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
Berdasarkan simulasi 18 nama capres, Prabowo unggul dengan 25,3 persen. Beda tipis dengan Ganjar yang memperoleh 25,2 persen; sementara Anies 12,5 persen. Pun pada simulasi 10 nama capres, Prabowo teratas dengan 29,1 persen; Ganjar 26,1 persen; dan Anies 13,2 persen.
Sementara berdasarkan simulasi tiga nama capres 2024, suara Prabowo masih tertinggi dengan 38 persen. Disusul Ganjar 34,2 persen; Anies 18,9 persen; dan 8,8 persen lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.
Ia menambahkan Prabowo unggul lantara juga disokong suara pendukungnya pada Pemilu 2019.
"Kalau Anies tidak dapat kendaraan untuk maju 2024 itu pendukungnya lebih banyak lari ke Pak Prabowo. Jadi kalau Anies tidak maju kabar baik banget buat Pak Prabowo," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam acara daring, Minggu (4/5/2023).
Adapun Ganjar sebelumnya selalu unggul dalam survei Indikator Politik Indonesia per Juli 2022, Oktober 2022, Januari 2023, dan Februari 2023. Kemudian pada April hingga Mei 2023 posisi Ganjar tersalip oleh Prabowo.
Sementara Anies sempat menduduki posisi kedua dalam survei periode Juli 2022, Oktober 2022, Januari 2023. Anies mulai tertinggal dengan kedua lawannya mulai survei Februari hingga Mei 2023.
"Jika head to head melawan masing-masing pesaing utamanya, Ganjar dan Anies, sementara ini Prabowo unggul signifikan. Jika Ganjar head to head melawan Anies, sementara Ganjar juga unggul signifikan," ujarnya.
Adapun temuan survei nasional ini dilakukan selama periode 26-30 Mei 2023. Responden survei merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih pada Pemilu. Penarikan sampel menggunakan metode random digit dialing (RDD).
RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.230 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Kemudian ukuran sampel 1.230 responden itu memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.