Soekarno Berani Lamar Istri Orang, Minta Izin ke Haji Sanusi untuk Menikahi Inggit Garnasih, Haji Sanusi Pasrah dan Mengiyakan

[PORTAL-ISLAM.ID] Kilas balik kisah Inggit Garnasih yang merupakan istri kedua dari Presiden RI ke-1, Ir. Soekarno menarik untuk disimak.

Inggit Garnasih, istri kedua Soekarno, dikenal sebagai ibu kos Soekarno selama ia belajar di Bandung kala itu.

Dikutip dari buku berjudul Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1965), berikut adalah kisah pernikahan Soekarno dengan Inggit Garnasih.

Pernikahan Soekarno dan Inggit Garnasih kala itu disahkan melalui surat terangan kawin nomor 1138 tertanggal 24 Maret 1923, dengan materai 15 sen, serta surat berbahasa Sunda.

Sebelum Soekarno menikah dengan Inggit, ia sudah menikah dengan Oetari, yang merupakan putri dari HOS Tjokroaminoto pada 1921 di Surabaya.

Sementara itu, istri keduanya, Inggit Garnasih berstatus sebagai istri sah seorang pengusaha yang aktif di organisasi Sarekat Islam, yakni Haji Sanusi.

Inggit Garnasih kala itu dikenal sebagai ibu kos Soekarno selama ia menempuh pendidikan di Bandung. 

Saat itu, Soekarno adalah seorang mahasiswa di Technische Hoogeschool te Bandoeng, yang saat ini menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).  

Karena pada saat itu Inggit dan Soekarno kerap bertemu secara intens, akhirnya mereka pun jatuh cinta.

Bahkan Soekarno menganggap Inggit Garnasih seperti sosok ibu baginya. Hal ini dikarenakan Inggit kerap mendengarkan ide-ide Soekarno.

Tak hanya itu, Inggit bahkan kerap memperhatikan pakaian, menyiapkan masakan, hingga membereskan makanan milik Soekarno. 

Berbeda dengan Oetari, saat itu Soekarno menyebutkan bahwa ia hanya menganggap Oetari seperti adiknya sendiri.

Uniknya, karena hubugan Inggit Garnasih dan Soekarno terlalu dekat, ia kerap kali bercerita tentang kisahnya bersama Soerkano kepada sang suami, Haji Sanusi.

Soekarno pun akhirnya memberanikan diri untuk meminta izin kepada Haji Sanusi, suami Inggit meskipun keduanya sama-sama masih berstatus menikah dengan pasagannya masing-masing.

Kala itu, Soekarno meminta izin kepada Haji Sanusi untuk menikahi Inggit Garnasih.

Haji Sanusi pun sadar bahwa hubungan pernikahannya dengan Inggit sudah diujung tanduk, hingga akhirnya ia menyetujui pernikahan Soekarno dan Inggit Garnasih.  

Soekarno menikahi Inggit Garnasih saat usia menginjak 21 tahun, sementara Inggit Garnasih berusia 33 tahun.

Soekarno juga menceraikan istri pertamanya, Oetari.

Dalam buku berjudul "Bung Karno Panglima Revolusi" karya Peter Kasenda terbitan 2014, disebutkan bahwa Inggit Garnasih adalah sosok perempuan yang selalu ada dalam masa sulit Soekarno.

Inggit Garnasih pun selalu setia menemani, bahkan saat Ir. Soekarno diasingkan ke Ende, Flores tahun 1933, lalu diasingkan lagi ke Bengkulu tahun 1938.

Meski demikian, bukan berarti pernikahan Soekarno dan Inggit mulus. Mereka berdua pun belum dikaruniai seorang anak hingga akhir pernikahannya. 

Selama masa pengasingan Soekarno di Bengkulu, ia akhirnya bertemu dan jatuh cinta lagi dengan seorang wanita lain bernama Fatmawati

Akhirnya pada tahun 1943, Ir. Soekarno menceraikan Inggit Garnasih karena istri keduanya itu tak mau dimadu dengan Fatmawati. [tvOnenews]

Baca juga :