ANIES RASYID BASWEDAN menyodorkan dua nama kandidat calon wakil presiden kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika bertandang ke kediaman presiden keenam itu di Pacitan, Jawa Timur, Kamis pekan lalu.
Kedua nama tersebut adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Seorang anggota tim pemenangan Anies mengatakan Anies memilih kedua nama itu dengan pertimbangan matang. Di antara kedua nama itu, kata dia, Anies lebih memprioritaskan Khofifah. “SBY menerima jika Anies memilih Khofifah maupun AHY sebagai calon wakil presiden,” kata dia, Sabtu lalu (3/6/2023).
Anies merupakan kandidat calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan—gabungan Partai Demokrat, Partai NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera. Setelah bersepakat mengusung Anies pada Maret lalu, ketiga partai memberikan mandat kepada mantan Gubernur DKI Jakarta ini untuk memilih kandidat calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam pemilihan presiden 2024. Partai hanya menyodorkan kriteria kandidat cawapres, di antaranya mampu menyumbang pemenangan, memperkuat koalisi, dan memiliki visi perubahan.
Di samping SBY, Agus Yudhoyono ikut menerima kedatangan Anies tersebut. Pertemuan yang berlangsung selama 3,5 jam itu disertai makan siang bersama.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan pertemuan Anies dan SBY ini membahas beberapa persoalan, di antaranya kandidat calon wakil presiden yang dipilih Anies. “Intinya, Pak Anies sedang memfinalkan opsi-opsi terkait cawapresnya,” kata Herzaky, Ahad, 4 Juni 2023.
Herzaky tak bersedia membuka nama kandidat calon wakil presiden yang disampaikan Anies kepada SBY. Ia berdalih, Koalisi Perubahan sudah bersepakat bahwa Anies-lah yang akan mengumumkan nama cawapres tersebut.
Dalam pertemuan itu, kata Herzaky, Anies dan SBY juga membahas rencana deklarasi pasangan calon presiden dan wakil presiden. Deklarasi mereka diagendakan pada Juli mendatang.
Jumat lalu, anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Willy Aditya, juga membenarkan bahwa Anies sudah menyodorkan nama kandidat cawapres kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan ke Agus Yudhoyono. Tersisa Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang belum ditemui Anies. “Tinggal ke Pak Ahmad Syaikhu saja yang belum,” kata Willy.
Politikus NasDem ini mengatakan ketua umum ketiga partai tidak keberatan atas nama kandidat cawapres yang disodorkan Anies. Sebab, ketiga partai sudah menyerahkan kepada Anies untuk memutuskannya, asalkan sesuai dengan kriteria yang disepakati.
Willy juga mengakui bahwa Anies sudah mengantongi satu nama kandidat calon wakil presiden. Tapi ia tak bersedia membeberkannya. “Nanti akan dideklarasikan,” kata Willy.
Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan dari PKS, Sohibul Iman, juga tak bersedia mengungkapkan nama cawapres yang dipilih Anies. “Tidak bisa kami sampaikan. Tunggu saja deklarasinya,” kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini.
Sinyal Khofifah
Seorang anggota tim pemenangan Anies menyebutkan nama Khofifah paling berpeluang dipilih sebagai cawapres. Khofifah dinilai akan mampu mendulang suara yang signifikan di Jawa Timur hingga Jawa Tengah. Selain faktor jabatannya sebagai gubernur, Khofifah merupakan pengurus Nahdlatul Ulama (NU), yang basis utama NU berada di Jawa Timur.
Namun, kata dia, Khofifah dalam beberapa kesempatan menyampaikan ia memilih berkontestasi dalam pemilihan gubernur Jawa Timur pada November tahun depan dibanding menjadi calon wakil presiden. Meski begitu, putusan Khofifah tersebut belum final.
Hingga saat ini, Khofifah belum menjawab permintaan konfirmasi Tempo soal ini. Sebelumnya, ia mengaku mendapat tawaran dari beberapa pihak untuk menjadi calon wakil presiden. Ia tak mengiyakan tawaran tersebut. “Saya masih ingin berfokus di Jawa Timur,” kata Khofifah saat bertandang ke kantor Tempo di Jakarta, akhir Maret lalu.
Wakil Ketua Partai NasDem Ahmad Ali, yang dimintai konfirmasi, mengatakan Anies memang membutuhkan figur calon wakil presiden yang memiliki kedekatan atau berasal dari masyarakat nahdliyin. Tapi ia juga optimistis Anies akan memenangi pemilihan ketika nantinya diputuskan berpasangan dengan Agus Yudhoyono. “Kalau memang benar (AHY) dipilih, ya, kami percayakan dan dukung all out,” kata Ahmad Ali.
Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan elektabilitas Khofifah lebih tinggi dibanding Agus Yudhoyono. Tapi, ia menilai, keduanya tetap akan mampu mendongkrak elektabilitas Anies di Jawa Timur.
“AHY juga enggak bisa diremehkan. Koalisi Perubahan pasti punya kalkulasi ketika memilihnya,” kata Ujang.
[Sumber: Koran Tempo, Senin, 5 Juni 2023]