[PORTAL-ISLAM.ID] Seorang pramugari Ryanair (maskapai penerbangan dari Irlandia) mendapat kritik setelah berulang kali mengumumkan kedatangan pesawat di 'Palestina' alih-alih 'Tel Aviv' selama perjalanannya dari kota Bologna Italia pada 10 Juni.
Menurut penumpang, awak kabin menggunakan 'Palestina' beberapa kali dalam bahasa Italia dan Inggris selama pengumuman interkom.
Beberapa penumpang Israel menuntut permintaan maaf dan koreksi, yang ditolak oleh pramugari.
“Kami tidak [membeli tiket] di maskapai untuk menghadapi opini anti-Zionis, yang kami inginkan hanyalah [pengumuman] bahwa Tel Aviv ada di Israel,” kata seorang penumpang Israel kepada Channel 14.
Insiden itu membuat organisasi hak asasi manusia Yahudi, Simon Wiesenthal Center (SWC), meminta CEO maskapai penerbangan menyelidiki hal tersebut. SWC melaporkan pramugari mengumumkan dalam bahasa Italia dan Inggris bahwa pesawat akan mendarat di "Palestina"
Atas kejadian tersebut CEO Ryanair Eddie Wilson meminta maaf dalam surat yang dikirimkan ke SWC, di tengah seruan untuk memboikot maskapai.
Menurut surat itu, pramugari tersebut telah mendapat peringatan untuk memastikan kejadian itu tidak terulang lagi. Wilson juga mengatakan bahwa Ryanair 100% yakin bahwa kesalahan ini tidak disengaja tanpa nuansa atau niat politis.