"Pak Anies menurut saya cukup berhasil saat itu (mengintegrasikan transportasi umum)," kata William kepada wartawan.
Dia mencontohkan, integrasi yang dikembangkan yakni antara halte bus Transjakarta dengan angkot Jaklingko. Selain itu juga integrasi antara halte bus Transjakarta dengan stasiun moda raya transportasi (MRT).
Dengan adanya keberhasilan yang dicapai oleh Anies pada periode kepemimpinannya, 2017—2022, William berharap nantinya pemimpin anyar DKI 1 bakal melanjutkan pengembangan transportasi yang terintegrasi.
Menurutnya, salah satu indikator pemimpin Jakarta memang harus bisa melakukan pengembangan dalam sektor krusial tersebut.
"Integrasi ini perlu kita kembangkan terus dan cakupan dari jangkauan transportasi kita ini harus bisa mencapai tempat-tempat permukiman dan perumahan yang padat penduduk," ujar Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta tersebut.
William menekankan agar masyarakat memilih pemimpin yang mengerti masalah Jakarta, terutama persoalan kemacetan, kaitannya dengan pengelolaan transportasi di Ibu Kota. Sehingga terus berprogres untuk melakukan percepatan.
"Kita harus memilih pemimpin yang sudah pernah memimpin sebuah kota dan ada perubahan di kota itu. Kita harus mulai dari sebenarnya menagih partai-partai politik di Jakarta siapa calon gubernur yang akan Anda usung tahun 2024," tutur dia, seperti dilansir Republika.co.id.
