𝐏𝐢𝐧𝐭𝐮 𝐒𝐮𝐫𝐠𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐚𝐤 𝐃𝐢𝐫𝐢𝐧𝐝𝐮𝐤𝐚𝐧?
Ramai lagi istilah "Surga yang tak dirindukan", maka terus terang saya heran mendengar istilah konyol ini.
Bagaimana tidak…?
🔴 Pertama, sependek pengetahuan saya, pintu Surga itu disebutkan oleh Baginda Nabī ﷺ di dalam riwayat ada 8, di mana para ùlamā’ sepakat tentang 4 pintu Surga tersebut, yaitu:
(1) Bābuṣ-ṣolāh (pintu ṣolāt), yang dimasuki oleh orang-orang yang mendirikan ṣolāt dengan sempurna.
(2) Bābul-jihād (pintu jihād), yang dimasuki oleh orang-orang yang berjihād tempur di jalan Allōh dengan benar.
(3) Bābuṣ-ṣodaqoh (pintu ṣodaqoh), yang dimasuki oleh orang-orang yang gemar berṣodaqoh.
(4) Bābur-royyān (pintu puasa), yang dimasuki oleh orang-orang yang suka berpuasa.
Adapun sisa 4 nya lagi, para ùlamā’ berbeda pendapat tentangnya, yaitu kemungkinannya adalah sebagai berikut:
⑴ Bābul-kāẓimīnal-ġoiẓo wal-ȁfīna àn-nās (pintu menahan marah & mema'afkan manusia), yang dimasuki oleh orang-orang yang bisa mengendalikan amarahnya dan mema'afkan manusia.
⑵ Bābul-aiman (pintu kanan), yang dimasuki oleh orang-orang yang sempurna tawakkalnya sehingga masuk Syurga tanpa ḥisāb.
⑶ Bābur-rōḍīn (pintu riḍō), yang dimasuki oleh orang-orang yang riḍō atas taqdir Allōh.
⑷ Bābut-taubah (pintu taubat), yang dimasuki oleh orang-orang yang bertaubat naṣūḥa.
⑸ Bābul-walid (pintu anak yang berbhakti), yang dimasuki oleh orang-orang yang berbhakti kepada orangtuanya dengan benar.
⑹ Bābul-ḥajji (pintu ḥajji), yang dimasuki oleh orang-orang yang menyempurnakan ḥajjinya.
⑺ Bābuż-żikri (pintu żikir), yang dimasuki oleh orang-orang yang banyak berżikir .
⑻ Bābul-ìlmi (pintu ìlmu), yang dimasuki oleh orang-orang yang memiliki dan mengajarkan ìlmu yang bermanfaat.
Jadi TIDAK ADA pintu Surga yang namanya "taàdud" (poligami) disebutkan oleh para ùlamā’.
🔴 Kemudian yang kedua adalah kesalahan yang lebih fatal, yaitu mengatakan Surga itu tak dirindukan…?!?
Subḥanallōh ṫsumma naȕżubillāhi min żālik…!
Begini ya…
Di dalam sebuah riwayat, Baginda Nabī ﷺ mengisahkan:
وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Dihadirkan di hadapan Allōh manusia yang paling sengsara kehidupannya di Dunia, namun di hari Qiyāmat dirinya menjadi penghuni Surga.”
فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ
“Kemudian ia dimasukkan ke dalam Surga hanya sekejap saja (lalu dikeluarkan lagi).”
فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ
“Setelah itu ia ditanya, "Wahai anak Ādam! Apakah kamu ingat dengan segala penderitaanmu saat hidup di Dunia? Apakah kamu ingat pernah mengalami kesusahan ketika di Dunia?”
فَيَقُولُ لَا وَاللهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ
“Orang itu pun berkata, "Sumpah demi Allōh, Robb-ku. Tidak sama sekali. Sama sekali saya tak ingat kalau pernah merasa kesusahan hidup. Sama sekali saya tak ingat kalau pernah mengalami kehidupan yang sengsara!"”[HR Muslim no 2807; Ibnu Mājah no 4321].
⚠️ Jadi orang yang paling sengsara hidupnya di Dunia, ketika ia dimasukkan walau hanya sekejap saja ke dalam Surga, ia langsung lupa bahwa dulunya ia sengsara selama hidupnya di Dunia.
Nah, sekarang bisa-bisanya oknum yang lihat Surga pun belum pernah, mengatakan bahwa Surga tak dirindukan…???
⛔ Sudahlah, tak usah sok-sok. Surga Allōh itu susah, carilah dengan jalan apapun yang ditunjukkan oleh Baginda Rosūlullōh ﷺ, jangan pernah pulak sok-sok iye mengatakan tak merindukannya…!
Kita berdo'a:
ٱللّٰهُمَّ إِنَّا أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ
{allōhumma innā as-alukal-jannah}
“Ya Alloh, kami memohon kepada-Mu Surga.”
(Arsyad Syahrial)