Peta Cawapres Terkini di Tiga Poros Koalisi

Peta Cawapres Terkini di Tiga Poros Koalisi

Nama Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid menggelinding menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden dari Anies Rasyid Baswedan. Lingkup internal Koalisi Perubahan—gabungan Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera—tengah membicarakan peluang Yenny Wahid menjadi calon wakil presiden di koalisi ini.

Politikus Partai NasDem, Charles Meikyansyah, menyebutkan, selain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), nama Yenny Wahid masuk menjadi kandidat calon wakil presiden dari Anies. “Tapi semua (urusan calon wakil presiden) dikembalikan ke Pak Anies,” kata dia, Senin, 26 Juni 2023.

Seorang tim pemenangan Anies Baswedan menguatkan informasi Charles Meikyansyah tersebut. Ia menceritakan kronologi nama Yenny Wahid mengemuka sebagai kandidat calon wakil presiden. Putri kedua dari presiden keempat Abdurrahman Wahid itu menjadi alternatif setelah Khofifah tetap tak bersedia menjadi calon wakil presiden dari Anies. Khofifah memilih bertahan di Jawa Timur dan akan kembali berlaga di pemilihan Gubernur Jawa Timur, tahun depan.

Modal utama Yenny hampir serupa dengan Khofifah, yaitu sama-sama tokoh Nahdlatul Ulama. Direktur The Wahid Institute ini dinilai bisa mengerek suara Anies nantinya di kalangan Nahdliyin dan masyarakat Jawa Timur. 

“Nama kandidat cawapres sekarang hanya dua, Yenny dan AHY,” kata tim pemenangan Anies ini. Sepengetahuan dia, nama Yenny diusung oleh orang-orang Nahdlatul Ulama yang menjadi pengurus partai di Koalisi Perubahan.

Jumat pekan lalu, Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, yang pertama kali menggelindingkan nama Yenny, menyebutkan Yenny layak menjadi calon wakil presiden dari Anies. Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief, juga sempat menyebut nama Yenny sebagai kandidat cawapres dari Anies.

Yenny Wahid belum menjawab permintaan konfirmasi Tempo soal ini. Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, tak bersedia menanggapi peluang Yenny menjadi cawapres di Koalisi Perubahan. “Urusan cawapres sudah selesai. Ada di tangan capres,” kata Herzaky. Ia menegaskan bahwa Demokrat akan menghormati siapa pun calon wakil presiden yang diputuskan oleh Anies. 

PDIP

Kondisi terkini Koalisi Perubahan hampir serupa dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) serta koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Poros PDIP-PPP juga belum memutuskan nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. 

Saat rapat kerja nasional III PDIP pada 6-8 Juni lalu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebutkan kandidat cawapres dari Ganjar di lingkup internal partainya sudah mengerucut menjadi enam nama. Mereka adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md.; Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir; Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno; Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto; dan AHY. Namun, dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut satu nama lagi, yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono.

Hasto ataupun Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto, belum merespons pertanyaan Tempo soal calon wakil presiden ini. Adapun politikus PPP, Achmad Baidowi, mengakui memang ada tujuh nama yang mengerucut sebagai calon wakil presiden dari Ganjar. Tapi ia mengaku partainya belum mendapat pemberitahuan resmi dari PDIP soal itu.

“Terakhir Mbak Puan sebut tinggal tujuh kandidat kalau tidak salah,” kata Baidowi. 

Ia mengatakan, dalam waktu dekat, para ketua umum partai pendukung Ganjar Pranowo akan kembali bertemu untuk mendiskusikan kandidat calon wakil presiden. Di luar itu, kata dia, PPP tetap berharap Sandiaga Uno dipilih menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Ganjar. Sandi bergabung dengan PPP dan dipercaya menjadi ketua Badan Pemenangan Pemilu pada 14 Juni lalu.

“Alhamdulillah Pak Sandi ada di situ. Jadi, peluang masih terbuka. Tinggal Pak Sandi memanfaatkan peluang agar bisa terealisasi,” ujarnya. 

Gerindra-PKB

Adapun peta calon wakil presiden di lingkup internal KKIR juga masih mengambang. Koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa ini sudah bersepakat mengusung Prabowo Subianto—Ketua Umum Gerindra—sebagai calon presiden. Lalu elite PKB berharap Muhaimin Iskandar—Ketua Umum PKB—dipilih sebagai calon wakil presiden.

Peta calon wakil presiden di koalisi ini semakin alot setelah PAN dan Golkar hendak bergabung. Kedua partai ini sama-sama menyodorkan kandidat calon wakil presiden. PAN menawarkan Erick Thohir dan Golkar menyorong Airlangga Hartarto.

Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengakui bahwa Gerindra semakin intens berkomunikasi dengan PAN dan Golkar. Namun, kata dia, urusan calon wakil presiden di KKIR tetap akan dibicarakan secara bersama-sama antara Prabowo dan Muhaimin Iskandar.

[Sumber: Koran Tempo, Selasa, 27 Juni 2023]

Baca juga :