Pak RT yang bentar lagi lengser, sibuk cawe-cawe lobi sana sini mengorganisir siapa nanti yang harus menggantikannya.
Karyo yang risih melihat kelakuan Ketua RT-nya nekat bertanya.
"Pak, sampeyan ini kok sibuk banget sih cawe-cawe ngurusi siapa nanti yang bakal nggantiin sampeyan? Gaji masih dibayar lancar to? Ya udah fokus aja gitu loh nyelesain tugas di sisa masa jabatan sampeyan. Nggak usah khawatir, pemilihan Ketua RT sudah ada yang ngatur."
"Loh, ya nggak bisa! Kalau saya nggak ikut cawe-cawe, RT kita bisa hancur kalau warga sampai salah pilih."
"Lho, kok bisa sampai salah pilih? Emang ada calon yang menurut sampeyan nggak beres gitu, sampe RT kita hancur kalau salah pilih?"
"Menurut intel RT kita gitu."
"Nggak beresnya gimana? Calon yang bapak musuhi itu terlibat kriminal? Terlibat korupsi? Kalau iya kan tinggal Bapak tangkap aja to. Wong Pak RT punya perangkat lengkap buat nangkep."
"Ya enggak sih. Saya cuma punya firasat aja."
"Firasat apa? Salah satu calon menurut sampeyan nggak bisa kerja kayak sampeyan? Kalau cuma itu biar warga yang memutuskan. Wong firasat sampeyan itu terbukti sering meleset lho."
"Ya nggak gitu. Wajar to saya khawatir dengan nasib warga kita ke depannya."
"Khawatir sama nasib warga apa keluarga sampeyan?"
Karyo trus ngeloyor pergi.
(Wendra S)
*Foto hanya ilustrasi :)