[PORTAL-ISLAM.ID] Aktivis HAM dan pegiat media sosial Natalius Pigai membandingkan Budayawan Butet Kartaredjasa dengan Budayawan Nigeria Ken Saro Wiwa.
Pigai menyebut jika Ken Saro Wiwa dibunuh oleh Junta Militer Nigeria karena menentang imperium minyak di Nigeria.
"1996 Sastrawan Nigeria dibunuh Junta Militer krn menentang Imperium Minyak Shell di Delta Nigeria," ucap Pigai di akun twitter pribadiya, Minggu (25/6/2023).
"Amerika, Inggris dan PBB turun tangan menentang buat Regulasi Internasional tentang Human Right dan Bussines," sambungnya.
Pigai pun membandingkan dengan budayawan Butet yang justru menyerang individu untuk membela penguasa. Pigai menyebut Butet sebagai 'Sastrawan Penguasa'.
"Baju Merah ini (Butet) Sastrawan Penguasa serang Individu apa PBB menghormatinya?" sentilnya.
Sebelumnya, Butet tampil di hadapan puluhan ribu kader PDIP dalam acara puncak peringatan di Gelora Bung Karno, Jakarta. Pada pada Sabtu, 24 Juni 2023.
Pantun yang dibacakan Butet menyindir bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto yang disebut 'Penculik' dan Anies Baswedan yang disebut 'Pandir'. [Fajar]
1996 Sastrawan Nigeria dibunuh Junta Militer krn menentang Imperium Minyak Shell di Delta Nigeria. Amerika, Inggris & PBB turun tangan menentang buat Regulasi Internasional ttg Human Right & Bussines. Baju Merah ini Sastrawan Penguasa serang Individu apa PBB menghormatinya?. pic.twitter.com/Y7TZTwk9Uk
— NataliusPigai (@NataliusPigai2) June 25, 2023