Catatan Naniek S Deyang:
Saya sebenarnya kasihan melihat manusia macam ini (gak mau saya menyebut budayawan). Kok demikian memalukan caranya mencari uang.
Dengan rambut memutih dan berdiri pun tidak tegak harusnya yg harus diingat, betapa dekatnya dia dengan lubang pemakaman.
Kita menulis fakta saja sedikit-dikit diancam, lho dia di depan umum melakukan penghinaan dan fitnah, siapa yg melaporkan atau mengadili dia? Dia masih merasa bahwa negeri ini milik kaumnya. Dia lupa, kalau jaman berubah. Lihat ke kampung dan desa2, keinginan rakyat utk mengubah nasibnya sudah demikian menggelora. Dan Insyallah Anda bagian yg akan terlindas zaman, Bung Butet.
Menghina Anies pandir, mungkin di rumahnya atau di kendaraannya tdk ada kaca, sehingga dia tdk melihat siapa dirinya? Gak malu Anda disebut budayawan? Karya apa yg Anda hasilkan? Dan Anda pernah sekolah apa? Berguna apa Anda di masyarakat?
Menyindir Prabowo hobi menculik, dimana Prabowo menculik? Kalau Anda mau mengungkit peristiwa di saat Orba, Prabowo hanya seorang Danjen Kopassus kemudian menjadi Pangkostrad, dia hanya MENJALANKAN, dia punya atasan yaitu KSAD, dan PANGLIMA! Tidak ada di dunia tentara anak buah punya IDE! Apalagi tindakan yg menyangkut "operasi".
Kalimat Anda yg mengandung kata "hobi" itu berarti sama dengan menunjukkan pekerjaan berulang-ulang, kapan Prabowo melakukan penculikan selain karena menjalankan perintah dan itu pun sekali! Anda sudah memfitnah dan menebar hoax.
Wahai pendukung Pak Anies dan Pak Prabowo, siapapun yg akan masuk putaran kedua, jangan pernah bergabung dengan orang2 yang melakukan penghinaan terhadap pilihan kalian. Berhentilah saling serang wahai pendukung Pak Prabowo dan Pak Anies! Satukan langkah, lawan kepongahan mereka! Negeri ini sudah cukup hancur lebur!
(fb 27/6/2023)