Catatan Naniek S Deyang:
Saya lihat di IG semalam keluarga Pak SBY seperti lagi ngumpul, saya kok trenyuh bangett ya... untuk berdiri dari kursinya menyambut kedatangan rombongan anak-anaknya Pak SBY seperti kesulitan berdiri....
Sejak ditinggal Bu Ani, Pak SBY terlihat makin rapuh dan kelihatan kosong. Saat menjadi presiden dulu orang-orang atau tokoh melingkarinya, memujinya, dan berduyun-duyun datang. Kini Pak SBY kesepian ditinggalkan bahkan ada yang tega mengkhianati.
Melihat seperti itu kok ada ya yang tega mau merampok partai dari tangannya. Apapun Pak SBY pernah menjadi presiden dua periode, tidak terlalu hebat, tapi juga tidak buruk banget. Yang jelas tidak ada perpecahan rakyat di dua periode Pak SBY.
Kini mantan presiden, dan juga jenderal, sekaligus lulusan terbaik Akmil ini, diambang "ruda peksa" untuk pengambilan partainya. Apakah mereka yang akan mengambil partai Pak SBY ini tidak takut karma? Kok demikian semena-mena ya?
Akankah ketok palu Mahkamah Agung (MA) menjadi "malaikat" penyabut Partai Demokrat dari tangan keluarga Pak SBY untuk pindah ke tangan orang yang menjadi anggota partai pun belum pernah?
Sungguh ironis kalau ini terjadi, dan saya kira ini akan menjadi preseden buruk sepanjang sejarah Indonesia merdeka, soal orang-orang di lingkar kekuasan yang dzalim menggunakan kekuasaan untuk mengambil hak orang lain.
(*)