MUTIARA NASIHAT ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ

𝗠𝗨𝗧𝗜𝗔𝗥𝗔 𝗡𝗔𝗦𝗘𝗛𝗔𝗧 𝗔𝗕𝗨 𝗕𝗔𝗞𝗔𝗥 𝗦𝗛𝗜𝗗𝗜𝗤

Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq 

‌أيها ‌الناس ‌فإني ‌قد ‌وليت ‌عليكم ‌ولست ‌بخيركم فإن أحسنت فأعينوني وإن أسأت فقوموني

“Wahai manusia, aku telah diangkat sebagai pemimpin kalian padahal aku bukan orang terbaik di antara kalian. Maka jika aku berbuat baik, bantulah aku. Tapi jika aku berbuat keburukan, luruskan aku.”[1]

إن أقواكم عندي الضعيف حتى آخذ له بحقه، وإن أضعفكم عندي القوي حتى آخذ منه الحق .

“Orang kuat di antara kalian menjadi lemah di hadapanku agar aku ambil hak darinya, dan orang yang lemah di antara kalian menjadi kuat di hadapanku agar aku dapat penuhi haknya.”[2

لا يدع قوم الجهاد في سبيل الله إلا ضربهم الله بالذل

“Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad di jalan Allah kecuali Allah akan menimpakan kehinaan kepada mereka.”[3]

‌اللهم ‌أرني ‌الحق ‌حقا ‌وارزقنى ‌اتباعه وأرني الباطل باطلا وارزقنى اجتنابه

“Ya Allah, nampakkan kepadaku kebenaran itu adalah benar, dan berikan aku kemampuan untuk mengikutinya. Nampakkan kepadaku yang batil itu adalah batil, dan berikan aku kemampuan untuk menjauhinya.”[4]

إذا فاتك خير فأدركه وإن أدركك فاسبقه

“Jika engkau kehilangan sebuah amal kebaikan, maka carilah, jika engkau telah menemukannya, maka bersegeralah (dalam mengerjakannya).”[5]

أكيس الكيْس التقوى، وأحمق الحَمَق الفجور

“Sesungguhnya orang yang paling cerdas adalah yang bertaqwa dan orang yang paling bodoh adalah yang selalu berbuat maksiat.”[6]

أيها الناس، إنه ‌من ‌كان ‌يعبد ‌محمدا فإن محمدا قد مات، ومن كان يعبد الله فإن الله حي لا يموت

“Wahai manusia sekalian, jika kalian menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad telah wafat. Tapi jika kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Dia maha hidup dan tidak akan pernah mati.”[7]

‌لا ‌يحقرن ‌أحد ‌أحدا ‌من ‌المسلمين فإن صغير المسلمين عند الله كبير

“Janganlah ada dari kalian meremehkan seorang pun dari kaum muslimin, karena seorang muslim yang kecil / rendah sekalipun, memiliki kedudukan agung di sisi Allah.”[8]

احرص على الموت توهب لك الحياة

“Carilah kematian (dengan berjihad) maka engkau akan diberi kehidupan (yang mulia).”[9]

الموت أهون ما قبله، وأشد ما بعده

“Apapun (dari bentuk musibah) yang ada sebelum kematian itu jauh lebih ringan. Dan sesuatu yang ada setelah kematian, itu jauh lebih berat daripada kematian.”[10]

أصلح نفسك يصلح لك الناس

“Perbaiki dirimu, maka manusia akan baik kepadamu.”[11]

وإنها لا تقبل نافلة ‌حتى ‌تؤدى ‌الفريضة

“Sesungguhnya tidak akan diterima ibadah sunnah, hingga ditunaikannya ibadah wajib.”[12]

حق لميزان يوضع فيه الحق أن يكون ثقيلا، وحق لميزان يوضع فيه الباطل أن يكون خفيفا

“Timbangan kebenaran jika diletakkan padanya kebenaran, maka ia akan menjadi berat, dan timbangan itu jika diletakkan kebatilan, maka ia akan menjadi ringan.”[13]

‌صنائع ‌المعروف ‌تقي ‌مصارع ‌السوء

“Perbuatan-perbuatan baik, akan mencegah seseorang dari ditimpa keburukan secara tiba-tiba.”[14]

‌لا ‌خير ‌في ‌خير ‌بعده ‌نار ولا شر في شر بعده الجنة

“Tidak ada kebaikan sedikitpun jika akhirnya adalah neraka, dan tidak ada keburukan sedikitpun
jika ujungnya bisa meraih syurga.”[15]

‌لوددت ‌اني ‌شعرة ‌في ‌جنب ‌عبد ‌مؤمن

“Aku berharap seandainya diriku ini hanyalah selembar rambut yang tumbuh di tubuh seorang mukmin.”[16]

خير الخصلتين لك أبغضهما إليك

“Bila ada dua kebaikan yang menjadi pilihan untuk dirimu, yang terbaik adalah yang engkau tidak menyukainya.”[17]

‌كل ‌امرئ ‌مصبح ‌في ‌أهله … والموت أدنى من شراك نعله

“Setiap orang bangun di pagi hari bersama keluarganya (dalam kondisi lalai)... Padahal kematian bahkan lebih dekat dari tali sendalnya.”[18]

‌أطوع ‌الناس ‌لله ‌أشدهم ‌بغضا ‌لمعصيته

“Manusia yang paling ta’at kepada Allah adalah orang yang paling benci kepada perkara yang mengandung kemaksiatan kepada Allah.”[19]

Semoga bermanfaaT

_________
[1] Bidayah wa Nihayah (5/248)
[2] Shifatusshafwah (1/98)
[3] Bidayah wa Nihayah (5/248)
[4] Ihya Ulumuddin (4/401)
[5] Abu Bakar Shidiq Awal Kh. Rasyidin hal. 100
[6] Thabaqat al  Kubra (3/136)
[7] Sirah Ibnu Hisyam (2/656)
[8] Ihya Ulumuddin (3/338)
[9] Uyunul Akhbar (1/208)
[10] Al I’jaz hal.33
[11] Abu Bakar Shidiq Awal Kh. Rasyidin hal. 100
[12] Zuhd wa Raqaiq hal. 319
[13] Shifatussafwah (1/264)
[14] Al I’jaz hal. 33
[15] Abu Bakar Shidiq Awal Kh. Rasyidin hal. 100
[16] Shifatusshafwah (1/95)
[17] Zuhud li Ahmad bin Hanbal hal. 196
[18] Al Muwatha’ (2/890)
[19] Mu’jam al Amtsal (2/450)

Baca juga :