[PORTAL-ISLAM.ID] Meski digencet sana-sini, Taliban secara perlahan berhasil menarik ekonomi Afghanistan dari kehancuran.
Menurut Bank Dunia, inflasi Afghanistan bulan Maret 2023 adalah 1,94%. Bandingkan Juli tahun lalu yang mencapai 18,3%. Hal ini menandakan turunnya harga sejumlah bahan pangan.
Mata uang menguat terhadap Dollar juga menandakan kenaikan ekspor. Sepanjang Januari-April 2023, ekspor negara itu telah mencapai 600 juta Dollar.
Taliban mengklaim pemulihan ekonomi didukung oleh situasi keamanan yang terjamin berkali-kali lipat dan turunnya korupsi secara signifikan.
Produksi pangan dalam negeri juga terus tumbuh sehingga menurunkan impor.
Sementara untuk melindungi konsumen, pemerintah yang tak diakui satupun negara di dunia ini, secara rutin merazia produk-produk di pasaran.
Makanan dan obat-obatan tak layak, kadaluwarsa, atau mendekati kadaluwarsa akan langsung disita. Sementara bensin berkualitas jelek akan dikembalikan seluruhnya ke Iran.
Daripada melakukan soft approach (pendekatan yang lembut) dengan Taliban, sehingga membujuk mereka melonggarkan aturan, masyarakat internasional lebih suka membela segelintir kaum liberal Afghanistan yang cari makan dari kampanye anti syariat.
Namun Taliban tentu saja tak akan bergeming sedikitpun.
(Pega Aji Sitama)