Pada saat para sahabat yang fakir datang kepada Nabi untuk mengadu tentang Amalan, mereka mengatakan, "Para sahabat yang kaya amalannya lebih banyak karena mereka bisa berinfak dengan hartanya, sedangkan kami orang-orang fakir tidak bisa berinfak dengan harta".
Apakah Nabi kemudian berkata, "Maka dari itu, orang Islam wajib kaya!!" ?
Nabi tidak malah menyuruh mereka banyak bekerja atau mengembangkan usahanya agar menjadi orang kaya raya. Nabi kemudian mengajarkan dzikir yang pahalanya sama dengan pahala shadaqah orang-orang kaya pada saat itu.
Menjadi miskin itu tidak haram. Karena kaya miskin adalah takdir.
Namun, bermalas-malasan adalah haram. Karena Allah telah memerintahkan manusia untuk berikhtiyar.
Adapun hasilnya, maka serahkan pada Allah sepenuhnya. Wajib ridha menerima segala ketentuan dan rizki yang diberikan-Nya. Kemudian qanaah (merasa cukup) dari apa yang ditakdirkan baginya.
Tugas kita adalah beribadah, mengejar akhirat, lalu bekerja untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup kita di dunia.
Akhirat itu dikejar dengan cara berlari dan bersegera.
Sedangkan dunia, cukuplah mencarinya dengan berjalan.
(Muhammad Laili Al-Fadhli)