Memang itu Perusahaan Cina yang Berkonflik dengan Siswi SMP di Jambi, KOK DITUDUH SARA? Masa Harus Dibilang Perusahaan Inggris biar tidak SARA?

[PORTAL-ISLAM.ID]  Pegiat media sosial akun @PartaiSocmed menyoroti perusahaan China yang berkonflik dengan siswi SMP di Jambi yang viral bernama Syarifah Fadiyah Alkaff (SFA), yang lalu siswi SMP di Jambi itu malah dituduh SARA karena menyebut China.

Diketahui, Kabag Hukum Pemerintah Kota Jambi Muhamad Gempa Awaljon Putra adalah orang yang melaporkan Syarifah Fadiyah Alkaff. 

"Setelah membaca berita ini berarti tidak salah Adik SFA @dydyaa2 menyebut PERUSAHAAN CINA sebab pemiliknya memang dari negeri Cina bukan WNI suku Tionghoa. Jadi tidak ada unsur SARA sama sekali seperti yang dituduhkan Gema (Muhamad Gempa Awaljon Putra) itu," kata akun @PartaiSocmed. 

"Ini laporan tuduhan SARA dari Gempa (Kabag Hukum Pemerintah Kota Jambi) terhadap SFA. Sejak kapan menyebut "Perusahaan Cina" dianggap SARA? Jika perusahaannya memang berasal dari Cina masa harus dibilang dari Inggris agar tidak dianggap SARA? Kami pikir justru Pemkot Jambi yg sudah bermain issue SARA dlm kasus ini," ujar @PartaiSocmed.

Netizen juga menanggapi.

"Berarti kita rasis ya misal kita bilang Kerah Cina, Motor Cina, Pacar Cina, dll dst gitu? Apakah penyebutan itu menjadikan si kerah, motor & makanan itu berkebangsaan? apagituuu? Baru ini PERUSAHAAN punya citizenship .. sklh dmn sii 😩 

Apa perusaahaan Cina krn takut dibilang sara lalu kita sebut aja Perusahaan Jerman? Nipu goblok 😩😭. Mending apa suruh sklh lg si gempa bukan vulkanik, bljr bhw penggunaan istilah ini bs berbeda2 trgntung konteks & budaya dmn penggunaannya diucapkan 😓😐," komen akun @DirjenAntiAging.

***

Siapa di Balik PT RPSL, Perusahaan Pelet Kayu Milik Pengusaha Cina yang Berkonflik dengan Siswi SMP di Jambi

Baca juga :