Ketika Rakyat Ditipu Bung Karno
Oleh: Adi Ketu
Bagaimana mana bisa warga negara Indonesia terus diprovokasi berlebihan untuk hargai Bung Karno ketika fakta sejarah menunjukan sebaliknya?
Bung Karno pernah berjanji berjuang bergerilya bersama rakyat, namun ketika dijemput untuk diajak gerilya oleh Panglima Sudirman ketika Belanda lancarkan Agresi II ke Jogja, dia tidak bersedia.
Padahal sudah sengaja dijemput oleh Panglima Sudirman yang kala itupun tengah sakit.
Sudah pula dipersiapkan tempat persembunyian yang aman di wilayah antara Bantul - Gunung kidul, di selatan Jogja.
Fakta sejarah menunjukan ternyata Bung Karno menolak mentah-mentah gerilya ketika dihadapkan situasi sesungguhnya.
Penolakan ini juga berdasar fakta, ternyata dia diam-diam malah telah merencanakan kabur ke India dan tidak bersedia berjuang bersama rakyat.
Namun rencana ini gagal, karena maksudnya kemudian tercium oleh Belanda.
Pesawat India pesanannya yang mendarat di Jakarta, ditahan oleh Belanda dan tidak sampai ke Jogjakarta.
Bung Karno sendiri akhirnya berhasil ditahan Belanda dan di buang ke Muntok, Bangka.
Gaya Bung Karno ini yang kemudian ditiru oleh para politisi Indonesia.
Berjanji berjuang bersama rakyat namun, faktanya malah memperbesar pundi kekayaan bersama tauke tauke Cina itu.
Maka itu menurutku tak usahlah berlebihan memuji seseorang, menafikan peran tokoh-tokoh lainnya.
Apalagi ada yang menganggap negara ini tak bisa ada tanpa kehadiran Sukarno dan ajarannya.
Omong kosong apa lagi itu?
(fb)