Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab pun pernah berbeda Hari Raya Idul Adha nya dengan Arab Saudi, dan Muhamadiyah tetap berpegang pada metodenya dalam penentuan bulan (tidak mengikuti Arab Saudi).
Perbedaan Hari Raya di Indonesia dan Arab Saudi bukanlah hal yang baru, itu sudah pernah terjadi bahkan sejak zaman para sahabat, antara Muawiyah di Syam berpuasa lebih dulu dari Ibnu Abbas di Madinah, dan Ibnu Abbas tetap berpegang pada metode yang diyakini beliau.
Jadi gak perlu bimbang kalau Puasa dan Hari Raya berbeda dengan Arab Saudi, pegang kuat-kuat metode yang diyakini dalam penentuan awal masuk bulan.
Kalau ada yang masih bingung kenapa di Indonesia yang waktunya lebih dulu dari Arab Saudi tapi lebarannya belakangan, karena penentuan bulan kalender Hijriyah metodenya melihat pergerakan Bulan bukan Matahari, maka letak geografis Arab Saudi yang lebih dekat bagian barat Bumi memungkinkan penampakan hilal lebih tinggi di Arab Saudi daripada Indonesia, otomatis penentuan awal bulan di Arab Saudi gak jarang lebih duluan daripada Indonesia.
(Kang Irvan Noviandana)