"Kenapa di dalam hukum Islam, seorang suami tidak wajib minta izin istri jika ingin berpoligami?"

Oleh: Jonru Ginting

Saya pernah bertanya di dalam hati, "Kenapa di dalam hukum Islam, seorang suami tidak wajib minta izin istri jika ingin berpoligami? Bukankah poligami yang seperti ini bisa membuat hati isteri terluka, sakit hati, kecewa, dan ujung-ujungnya bisa minta cerai?"

Setelah merenung cukup lama, saya pun menemukan jawabannya.

Ternyata hidup ini bukan melulu soal hukum. Sebab ada perbedaan antara HUKUM dengan KEADILAN.

"Menikah lagi tanpa izin istri pertama" adalah sah secara hukum. Namun dari segi keadilan, apakah yang seperti ini adil?

Pada Al Quran surah Annisa ayat 3 ditegaskan bahwa seorang suami sebaiknya tidak berpoligami jika dia tidak bisa berlaku adil.

Ini menjadi penegas bahwa "boleh nikah lagi tanpa izin istri pertama" bukanlah dalil yang berdiri sendiri. Namun dia saling melengkapi dengan dalil-dalil lainnya, termasuk Annisa ayat 3.

Dengan kata lain:
Seorang suami boleh menikah lagi alias berpoligami, namun lakukan dengan cara yang adil.

Saya kagum berat pada seorang Youtuber bernama Mat Peci. Beliau ini berpoligami bukan atas kemauan sendiri, tapi karena disuruh oleh istri pertamanya.

Kini Mat Peci punya dua istri, yang kebetulan namanya pun mirip. Ocha dan Ochi. Kedua istrinya ini sangat akur dan kompak.

Maka kesimpulannya adalah: Jika seorang suami melakukan poligami dengan cara yang adil, saya yakin semuanya akan baik-baik saja.

Jika tak sanggup berbuat adil, maka satu istri saja cukup untukmu.

____
*NB: 
- Saya membuat tulisan ini bukan karena ingin berpoligami. Tapi ini dalam rangka mengomentari seorang tokoh yang sedang viral. Namun saya tidak mau menyebut namanya, karena takut jadi ghibah. 

- Saya bukan ustadz dan bukan ulama. Jadi saya tidak berwenang untuk menafsirkan Al Quran.
Namun sebagai penulis yang paham tentang STRUKTUR KALIMAT, saya mencoba mentadaburi surah An nisa ayat 3 berikut ini dari segi ilmu penulisan yang saya pahami.

Dalam ilmu penulisan, biasanya yang ditempatkan di bagian akhir adalah KESIMPULAN. Atau jika seorang penulis menempatkan A di bagian akhir tulisan, maka sebenarnya dia sedang mengarahkan kita menuju A. Walau di bagian-bagian awal dia membahas B, C, dan seterusnya.
Nah, dengan konsep seperti ini, maka saya MENDUGA KUAT, bahwa pada surah Annisa ayat 3 ini, sebenarnya Allah lebih mengarahkan kita untuk punya 1 istri saja. Sebab berbuat adil itu tidak mudah.

Wallahu a'lam. Mohon koreksinya jika keliru. Sekali lagi, yang saya tulis di atas bukan tafsir, namun sekadar tadabur saja.

Terjemahan surah Al Quran Annisa ayat 3:

"Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim."
Baca juga :