Gertak Sambal Cawapres
Oleh: Erizal
Gertakan PKB terhadap Gerindra (Prabowo) untuk segera mengumumkan Cak Imin sebagai Cawapresnya Prabowo, lebih kuat dan efektif ketimbang gertakan Demokrat terhadap Anies untuk mengumumkan AHY sebagai Cawapres.
Karena, koalisi PKB dan Gerindra sudah cukup untuk mengusung satu pasangan calon. Kalau Prabowo sebagai Capres, otomatis Cak Imin sebagai Cawapres. Tak ada lagi tafsir lain. Bila ada parpol lain bergabung, menyesuaikan diri.
Tapi, koalisi Demokrat tak hanya bersama PKS, tapi juga NasDem. NasDem pun punya target untuk posisi Cawapres. Kendati dialas terserah Anies. Karena itu, memaksakan AHY sebagai Cawapresnya Anies, tak kuat dan tak efektif, serta bisa berakibat fatal. Yakni, koalisi bubar.
Tapi, entah kenapa, baik gertakan Demokrat maupun PKB, kalau dipenuhi, ujungnya seperti sudah kelihatan, yakni kekalahan. Karena itu, gertakan tinggallah gertakan alias dianggap angin lalu saja. Dipenuhi ujungnya kekalahan.
Kendati gertakan itu dianggap wajar, tapi memang tak bisa dipenuhi. Apa boleh buat. Terlalu menguntungkan pihak menggertak, dan merugikan pihak digertak. Dan belum tahu juga gertakan itu dijalankan. Apa berani, hengkang? Jangan-jangan, hanya gertak sambal belaka.
(*)