[PORTAL-ISLAM.ID] Ahli hukum tata negara Denny Indrayana menyebut Suharso Monoarfa "dipecat" dari PPP karena 4 kali bertemu Anies Baswedan.
Dia menyebut hal itu melalui surat terbukanya untuk DPR yang dia unggah melalui akun Twitter pribadinya @dennyindrayana pada Rabu (7/6/2023).
"Bukan hanya melalui kuasa hukum, bahkan kedaulatan partai politik juga diganggu jika ada tindakan politik yang tidak sesuai dengan rencana strategi pemenangan Pilpres," ujar Denny.
"Suharso Monoarfa misalnya diberhentikan sebagai ketua umum partai. Ketika saya bertanya kepada seorang kader utama PPP kenapa Suharso dicopot, sang kader menjawab ada beberapa masalah tetapi yang utama karena 'Empat Kali Bertemu Anies Baswedan'," sambungnya.
Denny menyinggung hal ini di poin ketiga surat terbukanya.
Dalam poin ketiga itu dia membahas perihal Jokowi yang dia duga menggunakan kekuasaan dan sistem hukum untuk menekan pimpinan partai politik dalam menentukan arah koalisi dan pasangan capres-cawapres menuju Pilpres 2024.
Denny juga membahas pembicaraan antara Soetrisno Bachir dan Arsul Sani mengenai kenapa PPP tidak mendukung Anies Baswedan.
Dia menuliskan Arsul Sani menjawab, "PPP mungkin hilang di 2024 jika tidak mendukung Anies, tetapi itu masih mungkin. Sebaliknya, jika mendukung Anies sekarang, dapat dipastikan PPP akan hilang sekarang juga".
Seperti diketahui, Suharso Monoarfa dicopot dari jabatan Ketua Umum PPP masa bakti 2020-2025 oleh Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 4 September 2022.
Posisi Suharso kemudian digantikan oleh Muhammad Mardiono yang saat itu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Presiden Jokowi.
Berikut adalah Surat Terbuka saya kepada Pimpinan DPR untuk memulai proses impeachment (pemecatan) kepada Presiden Jokowi. Saya sampaikan tiga dugaan pelanggaran konstitusi.
— Denny Indrayana (@dennyindrayana) June 7, 2023
𝗦𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗯𝘂𝗸𝘁𝗶 𝗮𝘄𝗮𝗹, 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝘁𝘂𝗹𝗶𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝘀𝗮𝗸𝘀𝗶𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴… pic.twitter.com/zdpjJY4glB