[PORTAL-ISLAM.ID] Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat mempertimbangkan untuk mengevaluasi dukungan ke Anies Baswedan jika tak kunjung mengumumkan bakal cawapres pada Juni.
"Kalau Juni belum deklarasi berpasangan, kemungkinan Demokrat akan mengevaluasi," ucap Kepala Bappilu DPP Demokrat Andi Arief saat dihubungi, Senin (5/6/2023).
Dia mengakui ada tren penurunan elektabilitas Anies di sejumlah hasil survei. Teranyar, tren penurunan tersebut terungkap lewat hasil survei yang dirilis Indikator.
Dalam simulasi tiga nama menurut survei itu, suara Prabowo Subianto mencatat angka tertinggi dengan 38 persen. Disusul Ganjar 34,2 persen, Anies 18,9 persen, dan 8,8 persen lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.
Andi meyakini penurunan elektabilitas Anies karena tak kunjung mendeklarasikan cawapres.
"Jadi kita akan mengajukan usul kepada Pak Anies agar bulan Juni ini segera dideklarasikan agar tidak semakin dalam jaraknya, makin jauh jaraknya," kata dia.
"Kalau jarak sudah cukup menganga, itu pasangannya juga akan berat," imbuh dia.
Andi yakin deklarasi cawapres akan semakin memperkuat keinginan masyarakat terhadap perubahan. Sehingga hal itu diprediksi bisa mendorong kenaikan elektabilitas.
"Partai maupun mereka yang mau perubahan itu yakin dan mulai bergerak dan menaikkan kembali elektabilitas Pak Anies," kata dia.
Sejauh ini Anies belum mau membeberkan kapan bakal mendeklarasikan cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024. Dia pun enggan memberitahu ciri-ciri cawapres yang ia pilih.
Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan bahwa Anies sebenarnya sudah memberi tahu cawapres yang dipilih kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Pacitan, Jawa Timur.
Selanjutnya Anies akan menyampaikan kabar serupa kepada petinggi NasDem dan PKS. Willy mengatakan cawapres akan dideklarasikan secara resmi paling lambat 16 Juli mendatang.