PISAH JALAN MANTAN SEKONDAN
"Perang Bandar" Sudah Mulai Berkobar
Menarik sekali hasil investigasi dari Jurnalis Tempo ini, yang asumsikan itu benar adanya, MAKA suasana perpolitikan nasional mendatang akan berpotensi "membara".
Keputusan Pak Surya Paloh (NASDEM) yang mengambil "jalan berbeda" dari keinginan politik Presiden Jokowi, telah menimbulkan konsekuensi tersendiri (yang sekali lagi dengan asumsi info Tempo ini valid) yang akan semakin memperberat beban Pak SP.
Namun karakter seorang Surya Paloh yang penuh percaya diri (untuk tidak dikatakan keras kepala) tentu tidak akan menyerah begitu saja.... Bahkan bisa jadi akan memberikan perlawanan yang lebih sengit.... (Mari Kita Simak Saja).
Konsekuensi yang diterima oleh Pak SP akibat keputusan politiknya adalah Kerajaan Bisnis -nya mulai diusik:
(1) Rencana Pemberian Kredit oleh Bank BUMN (nilainya Trilliunan Rupiah) untuk melanjutkan pembangunan Tower Gedung Indonesia One, dibatalkan tak begitu jauh jeda waktunya, setelah NASDEM mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres.
Alhasil, salah satu dari Tower yang sedang dibangun kini ditawarkan kepada Pengusaha dari Uni Emirat Arab.
(2) Perusahaan Catering/Jasa Boga yang sudah puluhan tahun melayani suplai logistik makanan di PT Freeport - Papua yaitu PT Pangansari Utama (dulu dibeli oleh Pak SP dari Pak Bob Hasan) sedang ada upaya tender ulang... atau semacam pengkondisian untuk putus kontrak.
Di atas kertas, tentu saja sinyalemen-sinyalemen di atas mudah untuk dipatahkan... misalnya dengan alasan "BUSINESS AS USUAL". Contoh : dengan alasan kelayakannya tidak feasible lagi karena Ibukota Negara mau pindah ke IKN ... Kemudian yang catering Freeport akan dialihkan ke BUMN... bla bla bla...
Akan tetapi kalau menilik sejarah praktek politik praktis di Indonesia, apa yang dialami oleh Pak Surya Paloh itu memang jamak terjadi. Yaitu terjadi pemanfaatan kekuasaan untuk mengegolkan tujuan politik kelompok/golongan. Contoh adalah pada Pemilu 2019, dikabarkan AKSES Pak Prabowo dan atau Pak Hashim Djojohadikusumo untuk mendapatkan dana guna membiayai pilpres DIHAMBAT.... Sedangkan, siapa lagi yang punya power untuk menghambat kalo bukan Rezim yang berkuasa beserta Afiliasinya.
Eh kok, judul status Perang Bandar?
Iya, maksud saya (penulis) Pak Paloh khan mbandari Pak Anies.... sedangkan Pak JKW & BOHIR-BOHIR nya akan mbandari siapa? ini belum jelas karena berdasar beberapa fakta peristiwa terakhir Pak Jokowi masih main di dua kaki alias belum tunduk tegak lurus kepada PDIP.
Mari kita simak saja perkembangan selanjutnya ya teman-teman.... Untuk yang kesekian kalinya saya ucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman yang masih berkenan follow Akun ini, bersama-sama mari kita IKHTIAR menyikapi Pemilu 2024 secara jernih dan mengedepankan logika akal sehat.
Semoga Allah SWT (senantiasa) memberikan petunjuk untuk kita tetap teguh lurus di jalan kebenaran dan kebaikan. Amin.
Salam 🙏
(By TARA PALASARA)
*fb