Survei ini dilakukan LSI pada tanggal 12-17 April 2023. Populasi survei adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih atau usia 17 tahun ke atas.
Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling dari 1.220 responden. Margin of error survei adalah +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sementara wawancara dilakukan dengan cara tatap muka.
Pada skema pertama, Prabowo-Airlangga disimulasikan disandingkan dengan paslon Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hasilnya dari dua kali survei pada 2022 dan 2023, Prabowo-Airlangga unggul atas Anies-AHY.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menuturkan pada simulasi tahun 2022, paslon Ketum Gerindra Prabowo dan Ketum Golkar Airlangga dipilih sebanyak 41,6 persen dari 1.220 responden pada Mei hingga Juni 2022. Sementara, Anies-AHY hanya memperoleh dukungan sebanyak 39,5 persen.
"Pada April 2023, Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto dipilih 47,5 persen responden, sedangkan Anies-AHY hanya 38,5 persen," tutur Djayadi Hanan dalam keterangan tertulis, Kamis (4/5/2023).
Jika melihat hasil simulasi ini, maka elektabilitas Prabowo-Airlangga mengalami kenaikan pesat dibandingkan tahun lalu. Di sisi lain, elektabilitas Anies-AHY justru menurun.
Lawan Ganjar-Erick
Lalu pada simulasi kedua, Prabowo-Airlangga juga unggul jika berhadapan dengan pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir. Keunggulan Prabowo-Airlangga terhadap calon presiden dari PDIP ini terjadi dalam dua tahun berturut.
Tahun 2022 lalu, paslon Prabowo-Airlangga unggul tipis dengan meraih 41,0 persen dukungan, dibandingkan Ganjar-Erick yang meraih 40,5 persen.
"April 2023, keunggulan Prabowo-Airlangga melebar dengan 46,6 persen, dibandingkan Ganjar-Erick yang stagnan di 40,6 persen," ujar Djayadi Hanan.
Duet Prabowo dan Airlangga terlihat mengalami lonjakan elektabilitas sebesar 6 persen daripada simulasi tahun lalu. Sementara, pasangan Ganjar-Erick masih stagnan atau naik tipis hanya 0,1 persen pada elektabilitas tahun ini.
(Sumber: Detik)
_____
*CATATAN ADMIN: Naniek S Deyang beberapa waktu lalu di akun fbnya mendapat info bocoran dari menantu Konglomerat yang menyebut lawan tanding capres PDIP Ganjar yang diinginkan/disetting adalah Prabowo-Airlangga, karena bisa dipastikan Prabowo-Airlangga akan mudah dikalahkan oleh Ganjar-Erick atau Ganjar-Sandi. Apakah survei LSI ini untuk "menggiring" agar Prabowo-Airlangga berpasangan maju di Pilpres 2024? Diberi "angin surga" hasil Survei? Lalu nanti dikalahkan dengan mudah???
Kenapa survei ini perlu dicurigai? Karena siapa sih yang kenal Airlangga? Kok bisa sehebat itu hasil surveinya?
